Sabtu, 21 Juni 2025

SEJARAH MITSUBISHI LANCER EVO SERIES DARI BERBAGAI GENERASI

                 Mitsubishi Lancer Evolution, atau yang akrab disapa Lancer Evo, adalah salah satu mobil sport paling ikonik dan legendaris dalam sejarah otomotif, terutama berkat dominasinya di ajang World Rally Championship (WRC). Lahir dari kebutuhan homologasi untuk WRC, setiap generasi Evo membawa peningkatan performa, teknologi, dan gaya yang membuatnya dicintai para penggemar kecepatan.

                Mari kita telusuri sejarah Mitsubishi Lancer Evolution dari generasi pertama hingga terakhir, lengkap dengan gambar untuk visualisasi perjalanan sang legenda:


Sejarah Mitsubishi Lancer Evolution dari Generasi ke Generasi

1. Lancer Evolution I (1992-1994)

  • Basis: Mitsubishi Lancer standar
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged (dari Galant VR-4)
  • Tenaga: 250 PS
  • Penggerak: Full-time 4WD
  • Fitur Khas: Dibuat untuk homologasi WRC. Lebih ringan dan kompak dari Galant VR-4. Tersedia varian GSR (lebih nyaman) dan RS (lebih ringan untuk balap). 2.500 unit pertama ludes dalam beberapa hari.

2. Lancer Evolution II (1994-1995)

  • Basis: Platform baru (CE9A)
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged
  • Tenaga: 260 PS
  • Peningkatan: Peningkatan signifikan pada sasis dan handling agar lebih stabil. Perubahan pada wheelbase yang lebih panjang dan track yang lebih lebar.

3. Lancer Evolution III (1995-1996)

  • Basis: Masih platform CE9A
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged
  • Tenaga: 270 PS
  • Peningkatan: Fokus pada aerodinamika yang lebih agresif (bumper depan lebih besar, spoiler belakang lebih tinggi) dan pendinginan mesin yang lebih baik. Generasi ini sangat sukses di WRC bersama Tommi Mäkinen.

4. Lancer Evolution IV (1996-1998)

  • Basis: Platform Lancer CK4 baru
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharger
  • Tenaga: 280 PS (batas regulasi di Jepang)
  • Fitur Khas: Pengenalan teknologi Active Yaw Control (AYC) yang mengoptimalkan distribusi torsi ke roda belakang untuk handling yang lebih baik. Tampilan yang lebih agresif dengan lampu belakang bulat.

5. Lancer Evolution V (1998-1999)

  • Basis: Masih platform CP9A (Evo IV)
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged
  • Tenaga: 280 PS
  • Peningkatan: Pelebaran bodi, pelek 17 inci, rem Brembo, dan peningkatan pada sasis untuk mengakomodasi ban yang lebih lebar. Tenaga torsi ditingkatkan menjadi 373 Nm.

6. Lancer Evolution VI (1999-2001)

  • Basis: Platform CP9A
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged
  • Tenaga: 280 PS
  • Peningkatan: Desain aerodinamika yang lebih ekstrem (terutama pada bumper depan tanpa foglamp pada beberapa varian), peningkatan pendinginan, dan revisi pada AYC. Lahir pula Tommi Mäkinen Edition (TME) atau Evo 6.5 sebagai penghormatan atas empat gelar juara dunia Tommi Mäkinen.

7. Lancer Evolution VII (2001-2003)

  • Basis: Mitsubishi Lancer Cedia (platform CT9A) yang lebih besar
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged
  • Tenaga: 280 PS
  • Peningkatan: Ukuran lebih besar dan berat dibanding generasi sebelumnya. Pengenalan Active Centre Differential (ACD) yang bekerja sama dengan AYC untuk kontrol traksi yang lebih canggih.

8. Lancer Evolution VIII (2003-2005)

  • Basis: Platform CT9A
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged
  • Tenaga: 280 PS (versi Jepang), hingga 276 hp (versi AS)
  • Fitur Khas: Merupakan Evo pertama yang secara resmi dijual di Amerika Serikat. Tampilan gril depan yang lebih modern. Tersedia varian dengan Super AYC.

9. Lancer Evolution IX (2005-2007)

  • Basis: Platform CT9A
  • Mesin: 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged dengan MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control)
  • Tenaga: 286 PS (versi Jepang)
  • Peningkatan: Penambahan teknologi MIVEC pada mesin 4G63T, meningkatkan efisiensi dan responsivitas. Desain aerodinamika yang direvisi, serta memperkenalkan varian Evolution Wagon (hanya 2.500 unit di Jepang).

10. Lancer Evolution X (2007-2016)

  • Basis: Platform Global baru (Project Global Platform)
  • Mesin: 4B11T 2.0L DOHC MIVEC Turbocharged (mesin aluminium baru)
  • Tenaga: 280 PS (versi Jepang), hingga 300 hp+ (versi lain)
  • Fitur Khas: Perubahan paling radikal. Mesin baru 4B11T, transmisi SST (Sport Shift Transmission) Dual-Clutch otomatis selain manual. Sistem Super All-Wheel Control (S-AWC) yang terintegrasi. Desain yang jauh lebih modern dan agresif.

Akhir Era Lancer Evolution

Produksi Lancer Evolution secara resmi dihentikan pada tahun 2016 dengan peluncuran Lancer Evolution X Final Edition. Keputusan ini mengakhiri era mobil reli ikonik yang telah memenangkan berbagai kejuaraan dan mendapatkan tempat di hati para penggemar mobil di seluruh dunia. Meskipun demikian, warisan Lancer Evo sebagai simbol kecepatan, ketangguhan, dan teknologi all-wheel drive Mitsubishi akan terus hidup.

Berikut adalah gambar-gambar Mitsubishi Lancer Evo dari generasi 1 hingga 10:


penjelasan dari dari berbagai generasi mitsubishi lancer evo, mari kita selami lebih dalam mengenai Mitsubishi Lancer Evolution I, sang pionir dari seri legendaris ini.


Mitsubishi Lancer Evolution I: Awal Mula Sang Legenda Reli


            

Mitsubishi Lancer Evolution I (sering disebut Evo I) adalah mobil yang memulai seluruh warisan "Evo" yang kita kenal. Diluncurkan pada Oktober 1992, mobil ini bukanlah sekadar Lancer biasa yang dimodifikasi, melainkan sebuah mesin performa tinggi yang dirancang dengan satu tujuan utama: homologasi untuk World Rally Championship (WRC).

Mengapa Evo I Tercipta?

Sebelum Evo, Mitsubishi mengandalkan Galant VR-4 di kancah reli. Galant VR-4 memang tangguh, tetapi ukurannya yang lebih besar membuatnya kurang lincah di lintasan sempit dan berliku. Untuk bersaing secara efektif di WRC, Mitsubishi membutuhkan mobil yang lebih kompak, ringan, dan gesit. Solusinya adalah memindahkan jantung pacu dan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD) yang sudah teruji dari Galant VR-4 ke bodi Mitsubishi Lancer yang lebih kecil. Ini adalah resep sederhana namun brilian yang melahirkan Evo I.

Jantung Pacu: Mesin 4G63T yang Legendaris

Di balik kap mesin Evo I bersemayam salah satu mesin paling ikonik dalam sejarah Mitsubishi: 4G63T. Ini adalah mesin 2.0 liter DOHC (Double Overhead Camshaft) 4 silinder segaris dengan turbocharger. Meskipun berasal dari Galant VR-4, mesin ini dioptimalkan untuk Evo I, menghasilkan tenaga awal sekitar 250 PS (tenaga kuda) dan torsi puncak 309 Nm. Kombinasi bobot ringan dan tenaga besar ini menjanjikan performa luar biasa.

Desain dan Fitur Performa

Secara visual, Evo I memang terlihat seperti Lancer biasa, tetapi ada beberapa petunjuk yang menunjukkan performa sesungguhnya:

  • Lubang udara besar di bumper depan untuk pendinginan mesin dan intercooler.
  • Kap mesin aluminium untuk mengurangi bobot.
  • Spoiler belakang yang lebih besar untuk aerodinamika yang lebih baik.
  • Suspensi dan sasis juga diperkuat dan disetel ulang untuk handling reli yang superior.

Varian: GSR dan RS

Evo I tersedia dalam dua varian utama, masing-masing dengan tujuan yang sedikit berbeda:

  1. Lancer Evolution I GSR (Grand Sport Rally):

    • Ini adalah varian yang lebih berorientasi pada penggunaan jalan raya, meskipun tetap sangat performa.
    • Dilengkapi dengan fitur kenyamanan seperti jok bucket, power window, AC, rem ABS, dan pelek alloy.
    • Menggunakan viscous type limited-slip differential (LSD) di bagian belakang.
    • Bobotnya sekitar 1.170 kg.
  2. Lancer Evolution I RS (Rally Sport):

    • Varian ini adalah versi "telanjang" yang dirancang khusus untuk tim reli.
    • Lebih ringan sekitar 70 kg (bobot sekitar 1.100 kg) karena minimnya fitur kenyamanan (tidak ada ABS, power window manual, pelek baja, dll.).
    • Paling cocok untuk modifikasi dan balapan karena telah dilengkapi dengan mechanical plate type rear limited-slip differential (LSD) yang lebih agresif.

Sambutan dan Dampak

Mitsubishi awalnya hanya perlu memproduksi 2.500 unit Evo I untuk memenuhi syarat homologasi WRC. Namun, respons publik jauh melampaui ekspektasi. Seluruh 2.500 unit tersebut terjual habis hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran! Saking tingginya permintaan, Mitsubishi akhirnya memproduksi total sekitar 5.000 unit Evo I hingga awal 1994, yang semuanya adalah mobil setir kanan dan eksklusif untuk pasar Jepang.

Kesuksesan luar biasa Evo I ini membuktikan bahwa ada pasar besar untuk mobil performa tinggi yang terinspirasi dari reli. Ini menjadi fondasi yang kokoh bagi lahirnya sembilan generasi Lancer Evolution berikutnya, mengukuhkan namanya sebagai ikon performa dan reli global. Evo I bukan hanya sebuah mobil, tapi sebuah pernyataan, awal dari sebuah legenda yang akan mendominasi panggung reli dunia. 

Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution I

  • Lahir dari Kebutuhan Balap, Bukan Keinginan Pasar: Evo I tidak diciptakan karena Mitsubishi ingin merilis mobil sport jalan raya baru. Tujuannya murni untuk homologasi, yaitu memenuhi aturan World Rally Championship (WRC) yang mewajibkan pabrikan menjual sejumlah unit versi jalan raya dari mobil reli mereka kepada publik. Ini membuatnya menjadi "mobil balap untuk jalan raya" sejati.

  • Pencetus Keluarga Legenda: Evo I adalah pondasi dari seluruh seri Lancer Evolution yang ikonik. Tanpa kesuksesan dan respons luar biasa terhadap generasi pertama ini, kemungkinan besar kita tidak akan pernah melihat Evo II, Evo III, dan seterusnya hingga Evo X.

  • Ludes dalam Hitungan Hari: Meskipun hanya diproduksi 2.500 unit awalnya untuk homologasi, Evo I terjual habis hanya dalam beberapa hari setelah diluncurkan pada Oktober 1992. Hal ini menunjukkan betapa besar minat terhadap mobil performa tinggi semacam ini di Jepang. Total produksi akhirnya mencapai sekitar 5.000 unit karena tingginya permintaan.

  • "Transplantasi Jantung" dari Galant VR-4: Mesin 4G63T dan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD) yang legendaris di Evo I sebenarnya dicomot langsung dari Mitsubishi Galant VR-4. Namun, kedua komponen ini dipadukan dengan bodi Lancer yang lebih kecil dan ringan, menciptakan kombinasi yang jauh lebih lincah dan efektif untuk reli.

  • Hanya untuk Pasar Domestik Jepang (JDM): Semua unit Lancer Evolution I yang diproduksi adalah mobil setir kanan dan secara eksklusif dijual di Jepang. Ini menjadikannya barang langka dan sangat dicari di pasar internasional bagi para kolektor dan penggemar JDM.

  • "Ringan" untuk Ukurannya: Dengan bobot sekitar 1.170 kg (untuk varian GSR) atau bahkan 1.100 kg (untuk varian RS yang lebih ringan), Evo I relatif enteng untuk mobil AWD performa tinggi di masanya. Hal ini berkontribusi besar pada ketangkasan dan kecepatannya.

  • Awal Dominasi Mitsubishi di WRC: Meskipun Evo I tidak langsung memenangkan gelar juara dunia konstruktor di WRC, mobil ini meletakkan dasar bagi kesuksesan besar Mitsubishi di tahun-tahun berikutnya, terutama dengan Lancer Evolution III hingga VI yang membawa Tommi Mäkinen meraih empat gelar juara dunia pembalap berturut-turut.

Fakta-fakta ini menegaskan posisi Lancer Evolution I bukan hanya sebagai mobil pertama dalam seri Evo, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam sejarah performa Mitsubishi dan dunia reli.


Setelah debut gemilang Lancer Evolution I, Mitsubishi tak butuh waktu lama untuk meluncurkan penerusnya, yaitu Mitsubishi Lancer Evolution II (Evo II). Dirilis pada Januari 1994, Evo II datang dengan serangkaian peningkatan yang berfokus pada penyempurnaan handling dan stabilitas, menjadikannya mobil reli yang lebih mumpuni.


Mitsubishi Lancer Evolution II: Langkah Berikutnya Menuju Dominasi Reli

Meskipun terlihat mirip dengan Evo I dari pandangan pertama, Evo II bukanlah sekadar facelift kosmetik. Mitsubishi melakukan perbaikan substansial di bawah kulit untuk meningkatkan kinerja mobil di ajang WRC.

Peningkatan Utama pada Evo II

Fokus utama pada Evo II adalah pada peningkatan handling dan stabilitas, yang krusial untuk kecepatan di lintasan reli yang menantang:

  1. Sasis dan Suspensi yang Direvisi:

    • Wheelbase Lebih Panjang: Jarak sumbu roda ditingkatkan 10 mm (dari 2500 mm menjadi 2510 mm), memberikan stabilitas yang lebih baik pada kecepatan tinggi dan handling yang lebih prediktif.
    • Track Lebih Lebar: Jarak antara roda (track) juga diperlebar, baik di depan maupun belakang, yang berkontribusi pada cengkeraman dan stabilitas menikung.
    • Peningkatan Suspensi: Lengan suspensi (control arms) yang lebih kuat, anti-roll bar yang lebih besar dan ringan di depan, serta revisi pada geometri suspensi secara keseluruhan. Ini membuat Evo II lebih responsif dan mampu menjaga kontak roda yang optimal dengan permukaan jalan.
  2. Peningkatan Tenaga Mesin:

    • Meskipun masih menggunakan mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged, Mitsubishi melakukan tuning halus pada sistem knalpot dan boost pressure.
    • Hasilnya adalah peningkatan tenaga dari 250 PS pada Evo I menjadi 260 PS pada Evo II (pada 6.000 rpm), dengan torsi tetap di 309 Nm (pada 3.000 rpm). Peningkatan tenaga ini memberikan performa yang lebih tajam, terutama saat akselerasi.
  3. Aerodinamika yang Disempurnakan:

    • Meskipun perubahan visual tidak terlalu drastis, Evo II menampilkan spoiler belakang yang sedikit lebih besar untuk peningkatan downforce.
    • Bumper depan juga didesain ulang sedikit untuk pendinginan yang lebih efisien dan aerodinamika yang lebih baik.
  4. Ukuran Ban dan Velg:

    • Evo II beralih ke ukuran ban yang lebih besar, dari 195/55R15 pada Evo I menjadi 205/55R16. Ini memberikan tapak ban yang lebih lebar, meningkatkan cengkeraman, dan kemampuan pengereman. Velg juga ikut membesar untuk mengakomodasi ban baru ini.
  5. Kapasitas Tangki Bahan Bakar:

    • Tangki bahan bakar juga diperbesar, dari 48 liter menjadi 50 liter, memberikan jangkauan yang sedikit lebih jauh, yang penting dalam balapan reli.

Varian: GSR dan RS

Sama seperti Evo I, Evo II juga tersedia dalam dua varian utama:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya dengan fitur kenyamanan seperti AC, power window, dan rem ABS.
  • RS (Rally Sport): Varian yang lebih ringan dan minim fitur untuk kompetisi balap, masih menggunakan mechanical plate type rear limited-slip differential.

Performa dan Dampak di WRC

Evo II melanjutkan jejak kesuksesan Evo I di WRC. Meskipun tidak meraih gelar juara dunia, mobil ini menunjukkan potensi besar dan membantu Mitsubishi Motors membangun momentum yang akhirnya akan membawa mereka ke puncak dominasi reli di pertengahan hingga akhir 1990-an dengan Tommi Mäkinen.

Produksi Evo II berlangsung dari Januari 1994 hingga Februari 1995, dengan total sekitar 5.000 unit diproduksi, sekali lagi eksklusif untuk pasar Jepang (JDM). Evo II membuktikan bahwa Mitsubishi serius dengan Lancer Evolution, bukan hanya sebagai mobil homologasi semata, tetapi sebagai platform yang terus berkembang dan disempurnakan untuk meraih kemenangan.

Evo II adalah evolusi yang logis dan penting, meletakkan dasar bagi generasi-generasi berikutnya yang akan semakin memantapkan Lancer Evolution sebagai ikon performa dan reli.

Tentu, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Mitsubishi Lancer Evolution II:


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution II

  • Penyempurnaan, Bukan Revolusi: Berbeda dengan Evo I yang merupakan lompatan besar, Evo II lebih fokus pada penyempurnaan detail dan fine-tuning. Mitsubishi belajar banyak dari pengalaman Evo I di reli dan menerapkan perbaikan pada sasis, handling, dan aerodinamika untuk membuat mobil yang lebih stabil dan kompetitif. Ini adalah langkah evolusi yang penting, bukan revolusi yang mendadak.

  • Peningkatan Stabilitas Kunci Utamanya: Fakta paling menonjol dari Evo II adalah peningkatan wheelbase (jarak sumbu roda) dan track (jarak antar roda). Meski hanya 10 mm lebih panjang, perubahan ini, ditambah dengan revisi geometri suspensi, secara signifikan meningkatkan stabilitas mobil, terutama saat melaju di kecepatan tinggi dan menikung agresif di lintasan reli. Ini membuat mobil lebih mudah dikendalikan.

  • Mesin yang Lebih "Bernafas": Meskipun masih menggunakan mesin legendaris 4G63T yang sama, Evo II menerima tuning halus pada sistem knalpotnya. Perubahan ini memungkinkan mesin untuk "bernafas" lebih baik, menghasilkan peningkatan tenaga 10 PS menjadi 260 PS, tanpa mengurangi torsi.

  • Perkenalan Ban yang Lebih Besar: Evo II adalah Evo pertama yang secara standar dilengkapi dengan ban berukuran 205/55R16. Ini merupakan peningkatan signifikan dari 195/55R15 pada Evo I, memberikan cengkeraman lebih baik, baik saat akselerasi maupun pengereman.

  • Era Awal Kejayaan Tommi Mäkinen: Meskipun Tommi Mäkinen baru meraih gelar juara dunia pertamanya dengan Evo III, Evo II adalah salah satu mobil yang ia gunakan di awal karier WRC-nya bersama Mitsubishi. Mobil ini membantunya mengasah kemampuannya dan menunjukkan potensi besar dirinya serta mobil Evolution di panggung dunia.

  • Umur Produksi Singkat: Sama seperti Evo I, Evo II memiliki siklus produksi yang relatif singkat, hanya sekitar satu tahun (Januari 1994 - Februari 1995). Hal ini umum terjadi pada mobil homologasi WRC, di mana pabrikan harus terus memperbarui model mereka untuk mengikuti perkembangan regulasi dan kompetisi.

  • JDM Eksklusif Lanjutan: Seperti pendahulunya, semua unit Lancer Evolution II diproduksi sebagai mobil setir kanan dan secara eksklusif dijual untuk pasar domestik Jepang (JDM). Ini menambah nilai eksklusivitas dan menjadikannya incaran para kolektor di seluruh dunia.

Evo II mungkin tidak sering dibicarakan seperti Evo III yang meraih kejuaraan pertama Tommi Mäkinen atau Evo VI Tommi Mäkinen Edition yang ikonik, tetapi ia adalah mata rantai penting dalam evolusi performa Lancer Evolution, meletakkan dasar untuk dominasi yang akan datang. 


Tentu, mari kita lanjutkan pembahasan tentang sang legenda. Setelah penyempurnaan pada Evo II, Mitsubishi kembali meluncurkan seri berikutnya, yaitu Mitsubishi Lancer Evolution III (Evo III). Dirilis pada Februari 1995, Evo III sering dianggap sebagai titik balik dan puncak kejayaan awal seri Evolution, karena inilah mobil yang membawa Tommi Mäkinen meraih gelar juara dunia WRC pertamanya.


Mitsubishi Lancer Evolution III: Kelahiran Sang Juara Dunia

Evo III merupakan penyempurnaan signifikan dari pendahulunya, dengan fokus utama pada aerodinamika yang lebih agresif dan peningkatan performa mesin yang lebih bertenaga. Tujuan utamanya adalah untuk memangkas waktu di setiap lintasan reli.

Peningkatan Utama pada Evo III

Dibandingkan dengan Evo II, Evo III membawa beberapa peningkatan kunci yang membuatnya sangat kompetitif di arena reli:

  1. Aerodinamika Agresif: Ini adalah ciri khas paling menonjol dari Evo III.

    • Bumper Depan Baru: Memiliki bukaan yang jauh lebih besar dan lebih agresif, dirancang untuk memaksimalkan aliran udara ke radiator dan intercooler, meningkatkan pendinginan mesin.
    • Spoiler Belakang Lebih Tinggi: Sayap belakang ditingkatkan ketinggiannya untuk menghasilkan downforce yang lebih besar, menjaga stabilitas mobil pada kecepatan tinggi dan saat menikung.
    • Side Skirts (Rok Samping): Desain baru pada rok samping untuk mengoptimalkan aliran udara di sepanjang sisi mobil.
  2. Peningkatan Tenaga Mesin:

    • Mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged kembali mendapatkan update. Kali ini, rasio kompresi ditingkatkan, dan sistem turbocharger juga dioptimalkan.
    • Hasilnya, tenaga maksimal melonjak menjadi 270 PS pada 6.250 rpm (dari 260 PS pada Evo II), sementara torsi puncaknya tetap 309 Nm tetapi dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah (3.000 rpm), membuat mobil terasa lebih responsif.
  3. Sasis dan Suspensi yang Disesuaikan:

    • Meskipun tidak ada perubahan drastis pada wheelbase atau track seperti pada Evo II, suspensi Evo III disetel ulang agar lebih kaku.
    • Ini memberikan handling yang lebih tajam dan kontrol bodi yang lebih baik, sangat penting untuk menjaga kecepatan di tikungan reli.
  4. Penyempurnaan Lain:

    • Beberapa detail kecil lainnya juga disempurnakan, termasuk desain pelek yang baru dan sedikit revisi pada interior, meskipun fokus utama tetap pada performa.

Varian: GSR dan RS

Seperti generasi sebelumnya, Evo III juga tersedia dalam dua varian:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian ini lebih ditujukan untuk penggunaan jalan raya, dilengkapi dengan fitur kenyamanan seperti AC, power window, dan rem ABS.
  • RS (Rally Sport): Varian yang lebih ringan dan minim fitur (tanpa AC, power window manual, rem tanpa ABS, pelek baja). Ini adalah pilihan ideal bagi tim balap yang akan memodifikasi mobil lebih lanjut, masih menggunakan mechanical plate type rear limited-slip differential yang lebih agresif.

Puncak Kejayaan di WRC

Inilah poin paling penting dari Evo III: Mobil ini menjadi bintang di WRC. Di tangan pembalap Finlandia Tommi Mäkinen, Lancer Evolution III berhasil mengantarkan Mitsubishi Motors meraih kesuksesan besar.

  • Tommi Mäkinen menggunakan Evo III untuk meraih gelar juara dunia pembalap pertamanya di WRC pada tahun 1996. Kemenangan ini merupakan tonggak sejarah bagi Mäkinen dan juga Mitsubishi, menandai dimulainya era dominasi mereka di ajang reli dunia.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution III berlangsung dari Februari 1995 hingga Agustus 1996, dengan jumlah unit yang diproduksi sekitar 7.000 unit. Seperti Evo I dan Evo II, semua unit Evo III adalah mobil setir kanan dan eksklusif untuk pasar domestik Jepang (JDM).

Lancer Evolution III bukan hanya sekadar mobil balap jalanan, melainkan sebuah ikon yang melambangkan puncak rekayasa Mitsubishi dalam menciptakan kendaraan reli yang sangat kompetitif. Keberhasilan di WRC dengan Tommi Mäkinen menjadikan Evo III salah satu generasi Evolution yang paling dikenang dan dihormati oleh para penggemar otomotif dan reli.

Tentu, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Mitsubishi Lancer Evolution III:


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution III

  • Mobil Juara Dunia Tommi Mäkinen yang Pertama: Ini adalah fakta paling signifikan. Lancer Evolution III adalah mobil yang mengantarkan pembalap Finlandia legendaris, Tommi Mäkinen, meraih gelar juara dunia pembalap World Rally Championship (WRC) pertamanya pada tahun 1996. Kemenangan ini menandai awal dari dominasi Mitsubishi di era WRC 1990-an dan menjadikannya ikon sejati di dunia reli.

  • Aerodinamika Paling Agresif di Masanya: Evo III dikenang karena perubahan aerodinamikanya yang sangat mencolok dan agresif dibandingkan pendahulunya. Dengan bukaan bumper depan yang jauh lebih besar dan spoiler belakang yang lebih tinggi, tampilannya benar-benar "berteriak" performa dan menunjukkan kesiapannya untuk balapan. Desain ini bukan hanya untuk gaya, tapi sangat fungsional untuk downforce dan pendinginan mesin.

  • Peningkatan Tenaga yang Signifikan: Meskipun mesin 4G63T di Evo I dan Evo II terus disempurnakan, Evo III membawa peningkatan tenaga yang paling substansif di antara tiga generasi pertama. Dari 260 PS di Evo II menjadi 270 PS, lonjakan ini terasa nyata dan memberikan keunggulan kompetitif.

  • Puncak Homologasi Awal: Evo III sering dianggap sebagai puncak dari pengembangan tiga generasi awal Evo yang sangat erat kaitannya dengan homologasi WRC. Setiap peningkatan dari Evo I ke Evo II, lalu ke Evo III, didorong oleh kebutuhan untuk terus mengungguli kompetitor di lintasan reli.

  • Desain yang Ikonik: Bagi banyak penggemar Lancer Evolution, Evo III memiliki tempat khusus karena perpaduan performa, sejarah reli, dan desainnya yang agresif namun tetap mempertahankan garis klasik Lancer. Spoiler belakangnya yang tinggi dan bumper depannya yang "marah" menjadikannya mudah dikenali.

  • Generasi Terakhir dengan "Bodi Kecil": Evo III adalah generasi terakhir yang menggunakan platform atau bodi yang secara signifikan lebih kecil dan ringan, mirip dengan Evo I dan Evo II. Mulai dari Evo IV, platform Lancer berubah menjadi lebih besar dan berat, sehingga Evo III sering dianggap sebagai "yang terakhir dari yang ringan dan lincah."

  • Total Produksi Lebih Banyak: Dibandingkan Evo I dan Evo II yang masing-masing sekitar 5.000 unit, Evo III diproduksi sedikit lebih banyak, sekitar 7.000 unit. Ini mungkin mencerminkan semakin populernya seri Evolution dan kesuksesannya di WRC.

Fakta-fakta ini menegaskan mengapa Lancer Evolution III bukan hanya sekadar model dalam seri, melainkan sebuah babak penting yang mengukir namanya dalam sejarah otomotif dan reli.

Setelah meraih kesuksesan besar dengan Lancer Evolution III yang mengantarkan Tommi Mäkinen menjadi juara dunia, Mitsubishi tidak berpuas diri. Mereka meluncurkan generasi berikutnya, Mitsubishi Lancer Evolution IV (Evo IV), pada Agustus 1996. Evo IV menandai perubahan signifikan, karena didasarkan pada platform Lancer yang benar-benar baru dan memperkenalkan teknologi canggih yang akan menjadi ciri khas seri Evolution.


Mitsubishi Lancer Evolution IV: Evolusi Teknologi dan Desain Agresif

Evo IV adalah lompatan besar dalam sejarah Evolution. Mobil ini dibangun di atas platform Lancer yang lebih besar dan kaku (kode sasis CN9A), dibandingkan platform sebelumnya (CD9A/CE9A) yang digunakan oleh Evo I hingga III. Perubahan platform ini membuka jalan bagi inovasi teknologi yang lebih besar.

Perubahan Fundamental dan Peningkatan Utama

  1. Platform Lancer Baru:

    • Ini adalah perubahan paling mendasar. Evo IV menggunakan basis Lancer generasi ke-4 yang sama sekali baru. Meskipun bodinya menjadi sedikit lebih besar dan berat, platform baru ini lebih kaku, memberikan fondasi yang lebih baik untuk performa.
    • Untuk mengoptimalkan distribusi bobot, mesin dan transaxle (gabungan transmisi dan diferensial) pada Evo IV diputar 180 derajat. Hal ini menempatkan beban berat (mesin) sedikit lebih ke belakang, membantu menyeimbangkan bobot dan mengurangi torque steer (tarikan setir saat akselerasi).
  2. Mesin 4G63T dengan Twin-Scroll Turbocharger:

    • Mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Turbocharged masih menjadi jantungnya, tetapi mendapatkan upgrade signifikan dengan adopsi Twin-Scroll Turbocharger. Teknologi ini membantu mengurangi turbo lag dan meningkatkan responsivitas mesin pada putaran rendah hingga menengah.
    • Tenaga maksimal kembali menyentuh batas regulasi "gentlemen's agreement" di Jepang, yaitu 280 PS (pada 6.500 rpm). Torsi juga meningkat drastis menjadi 353 Nm (pada 3.000 rpm), memberikan dorongan yang jauh lebih kuat.
  3. Pengenalan Active Yaw Control (AYC):

    • Ini adalah fitur revolusioner yang pertama kali diperkenalkan pada Evo IV (khususnya varian GSR). Active Yaw Control (AYC) adalah sistem diferensial belakang canggih yang menggunakan sensor dan aktuator hidrolik untuk mendistribusikan torsi secara cerdas antara roda belakang kiri dan kanan.
    • Tujuannya adalah untuk mengontrol yaw (gerak putar mobil mengelilingi sumbu vertikal) dan membantu mobil "berputar" lebih baik saat menikung, meningkatkan handling, traksi, dan kecepatan di tikungan. AYC menjadi ciri khas dan keunggulan teknologi Evolution di masa depan.
  4. Desain Eksterior yang Agresif dan Berbeda:

    • Evo IV memiliki tampilan yang jauh lebih agresif dan mudah dibedakan dari generasi sebelumnya.
    • Lampu depan menjadi lebih menyudut dan menonjol.
    • Bumper depan yang besar dengan lubang udara masif dan lampu kabut bulat kembar yang ikonik (terutama pada varian GSR) memberikan kesan yang sangat fierce.
    • Lampu belakang bulat ganda juga menjadi ciri khas yang akan dipertahankan pada beberapa generasi Evo berikutnya.
    • Spoiler belakang yang besar dan multi-elemen meningkatkan downforce secara signifikan.
  5. Peningkatan Interior:

    • Interior Evo IV juga diperbarui seiring dengan platform baru. Varian GSR biasanya dilengkapi dengan jok Recaro yang sporty dan fungsional, setir Momo, dan peralatan interior yang lebih baik.

Varian: GSR dan RS

Seperti sebelumnya, Evo IV tersedia dalam dua varian:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya yang lengkap dengan fitur kenyamanan dan teknologi AYC.
  • RS (Rally Sport): Varian yang lebih ringan, minim fitur kenyamanan (tanpa AYC, ABS, AC, power window), dan menggunakan mechanical LSD yang lebih agresif. Ini adalah basis yang ideal untuk mobil reli.

Kesuksesan di WRC

Lancer Evolution IV melanjutkan dominasi Mitsubishi di WRC. Di musim 1997, Tommi Mäkinen kembali memenangkan gelar juara dunia pembalap WRC dengan mengendarai Evo IV. Mobil ini membuktikan efektivitas teknologi AYC dan keunggulan sasis barunya.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution IV berlangsung dari Agustus 1996 hingga Januari 1998, dengan total sekitar 10.000 unit diproduksi. Seperti pendahulunya, semua unit Evo IV adalah mobil setir kanan dan eksklusif untuk pasar domestik Jepang (JDM) saat pertama kali dirilis.

Evo IV adalah titik balik yang penting bagi Lancer Evolution, transisi dari "mobil reli yang dimodifikasi untuk jalan raya" menjadi "mobil sport jalan raya dengan teknologi reli canggih."


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution IV

  • AYC Pertama Kali Diperkenalkan: Ini adalah fitur paling revolusioner. Active Yaw Control (AYC) pertama kali debut di Evo IV. Teknologi ini secara cerdas mendistribusikan torsi ke roda belakang untuk membantu mobil berbelok lebih tajam dan stabil, menjadikannya pelopor dalam sistem penggerak all-wheel modern.
  • Pergeseran Mesin 180 Derajat: Untuk mendapatkan keseimbangan bobot yang lebih baik dan mengurangi torque steer, Mitsubishi secara radikal memutar posisi mesin 4G63T dan transaxle-nya sebesar 180 derajat di dalam kompartemen mesin. Ini adalah perubahan layout yang signifikan.
  • Desain Lampu Belakang Ikonik: Evo IV memperkenalkan desain lampu belakang bulat ganda yang khas, yang kemudian menjadi ciri khas beberapa generasi Evolution berikutnya (terutama Evo V dan Evo VI). Ini adalah salah satu elemen visual yang paling mudah dikenali dari Evo IV.
  • Peningkatan Torsi Signifikan: Selain mencapai batas 280 PS, Evo IV juga memiliki lonjakan torsi yang substansial. Peningkatan ini, ditambah dengan twin-scroll turbocharger, membuat Evo IV terasa jauh lebih bertenaga dan responsif di berbagai putaran mesin.
  • Laris Manis: Dengan sekitar 10.000 unit yang diproduksi, Evo IV adalah salah satu model Lancer Evolution dengan penjualan terbanyak pada masanya, menunjukkan popularitas yang terus meningkat dari seri ini.
  • Juara Dunia WRC Kembali: Evo IV berhasil mengantarkan Tommi Mäkinen meraih gelar juara dunia pembalap WRC kedua kalinya pada tahun 1997, melanjutkan dominasi yang dimulai dengan Evo III.
  • Awal Era "Evo Modern": Dengan platform baru dan pengenalan AYC, Evo IV sering dianggap sebagai awal dari era "modern" Lancer Evolution, yang akan terus berinovasi dalam teknologi drivetrain dan handling di generasi-generasi selanjutnya.

Bagaimana menurut Anda, apakah Evo IV adalah salah satu generasi Evo yang paling berpengaruh?

Baik, mari kita bahas apa pengaruh utama dari perubahan fundamental yang terjadi pada Mitsubishi Lancer Evolution IV (Evo IV), terutama dari adopsi platform baru dan pengenalan Active Yaw Control (AYC).


Pengaruh Fundamental Mitsubishi Lancer Evolution IV

Evo IV adalah titik balik yang signifikan dalam sejarah Lancer Evolution, dan pengaruhnya terasa dalam beberapa aspek penting:

1. Peningkatan Performa dan Handling yang Revolusioner

  • Optimalisasi Distribusi Bobot: Dengan memutar posisi mesin 4G63T sebesar 180 derajat, Mitsubishi berhasil menggeser pusat massa mobil lebih ke belakang. Pengaruhnya adalah peningkatan keseimbangan bobot antara depan dan belakang. Ini sangat krusial dalam performa mobil, terutama saat menikung cepat, mengurangi understeer, dan membuat mobil terasa lebih netral.
  • Pengurangan Torque Steer: Perubahan layout mesin juga membantu mengurangi fenomena torque steer (setir yang tertarik ke satu sisi saat akselerasi keras pada mobil bertenaga). Dengan beban mesin yang lebih seimbang, tenaga disalurkan lebih merata ke roda depan, menghasilkan kontrol yang lebih baik.
  • Perkenalan dan Dominasi AYC: Inilah pengaruh paling besar. Pengenalan Active Yaw Control (AYC) adalah game-changer. Sistem ini secara cerdas mendistribusikan torsi ke roda belakang kiri dan kanan, memungkinkan mobil untuk "berputar" ke tikungan dengan lebih efektif dan stabil.
    • Pengaruh di Reli: Di lintasan reli, AYC berarti mobil bisa menikung lebih cepat dan dengan angle yang lebih agresif tanpa kehilangan traksi, membuat pembalap seperti Tommi Mäkinen bisa mendorong batas kemampuan mobil lebih jauh. Ini sangat berkontribusi pada kemenangan Mäkinen di WRC 1997 dengan Evo IV.
    • Pengaruh di Jalan Raya: Bagi pengguna jalan raya, AYC memberikan rasa handling yang luar biasa tajam dan stabil. Mobil terasa lebih lincah dan responsif, memberikan kepercayaan diri lebih saat bermanuver.

2. Fondasi untuk Teknologi Masa Depan Evolution

  • Pelopor Sistem Penggerak Canggih: AYC pada Evo IV adalah cikal bakal dari sistem all-wheel drive canggih yang menjadi ciri khas Evolution di generasi-generasi selanjutnya, seperti Super AYC dan Super All-Wheel Control (S-AWC) di Evo X. Ini menunjukkan visi Mitsubishi untuk terus berinovasi dalam teknologi kontrol dinamika kendaraan.
  • Pemanfaatan Platform yang Lebih Besar: Meskipun bodi baru Evo IV sedikit lebih besar dan berat, platform yang lebih kaku ini memberikan ruang lebih untuk teknologi baru dan potensi pengembangan di masa depan. Ini menunjukkan bahwa Mitsubishi telah merencanakan untuk jangka panjang.

3. Pergeseran Citra dan Daya Tarik

  • Dari "Mobil Homologasi Murni" ke "Mobil Sport Berteknologi Tinggi": Evolusi sebelumnya sangat fokus pada kebutuhan homologasi WRC. Sementara Evo IV masih melayani tujuan itu, pengenalan AYC dan desain yang lebih agresif mulai memposisikan Lancer Evolution sebagai mobil sport jalan raya berteknologi tinggi yang menarik bagi konsumen yang mencari performa canggih, bukan hanya sekadar basis reli.
  • Tampilan yang Lebih Agresif dan Modern: Desain Evo IV yang lebih berotot, dengan lampu depan dan belakang yang khas serta bumper besar, memberikan identitas visual yang sangat kuat. Ini menjauh dari kesan "Lancer biasa yang dimodifikasi" dan lebih ke arah mobil performa yang sengaja dirancang.

Singkatnya, Evo IV adalah generasi yang tidak hanya melanjutkan kesuksesan di WRC, tetapi juga membawa Lancer Evolution ke era baru dengan memperkenalkan teknologi drivetrain canggih yang mengubah cara mobil berinteraksi dengan jalan, sekaligus menetapkan standar baru untuk handling dan performa di segmennya.

Tentu, mari kita lanjutkan perjalanan kita menyusuri sejarah Mitsubishi Lancer Evolution. Setelah kesuksesan Evo IV dengan pengenalan AYC, Mitsubishi meluncurkan Mitsubishi Lancer Evolution V (Evo V) pada Januari 1998. Evo V adalah respons langsung terhadap perubahan regulasi WRC dan membawa serangkaian peningkatan yang berfokus pada pelebaran track, penggunaan ban yang lebih lebar, dan peningkatan kekuatan secara keseluruhan.


Mitsubishi Lancer Evolution V: Lebih Lebar, Lebih Kuat, Lebih Cengkeraman

Evo V dibangun di atas fondasi Evo IV yang kuat (masih menggunakan platform CP9A, sama seperti Evo IV, hanya kode chassisnya diganti dari CN9A menjadi CP9A), tetapi dengan modifikasi signifikan untuk mengakomodasi regulasi WRC yang mengizinkan track dan ban yang lebih lebar. Ini adalah generasi yang berorientasi pada peningkatan grip dan stabilitas.

Perubahan dan Peningkatan Utama

  1. Pelebaran Bodi dan Track:

    • Ini adalah ciri khas utama Evo V. Fia (federasi otomotif internasional) merevisi peraturan homologation untuk memungkinkan kendaraan memiliki bodi dan track yang lebih lebar. Mitsubishi memanfaatkannya dengan serius.
    • Fender (spakbor) depan dan belakang dilebarkan secara signifikan untuk mengakomodasi peningkatan track dan ban yang lebih lebar. Ini memberikan tampilan yang jauh lebih berotot dan agresif.
    • Jarak track (antara roda) diperlebar di kedua gandar (depan dan belakang), yang secara langsung meningkatkan stabilitas menikung dan cengkeraman.
  2. Ban dan Velg yang Lebih Besar:

    • Dengan fender yang lebih lebar, Evo V dapat menggunakan ban berukuran 225/45R17 (lebih lebar dari 205/50R16 pada Evo IV). Ban yang lebih lebar ini, dipadukan dengan velg 17 inci yang baru, memberikan area kontak yang lebih besar dengan jalan, menghasilkan cengkeraman lateral yang jauh lebih baik.
  3. Sistem Pengereman Brembo:

    • Untuk mengimbangi peningkatan kecepatan dan cengkeraman, Evo V mengadopsi sistem pengereman Brembo di keempat rodanya secara standar (pada varian GSR dan RS). Ini adalah upgrade besar yang memberikan daya henti yang superior dan resistensi fading yang lebih baik dalam penggunaan ekstrem.
    • Kaliper depan 4-piston dan belakang 2-piston, dipadukan dengan cakram yang lebih besar.
  4. Peningkatan Tenaga dan Torsi Mesin:

    • Mesin 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged kembali disempurnakan. Meskipun tenaga puncak tetap di 280 PS (batas regulasi di Jepang), torsi ditingkatkan menjadi 373 Nm (pada 3.000 rpm), memberikan dorongan yang lebih kuat di berbagai rentang putaran.
    • Peningkatan ini dicapai melalui penggunaan piston yang lebih ringan, turbocharger yang lebih baik, dan penyetelan ulang ECU.
  5. Penyempurnaan AYC:

    • Sistem Active Yaw Control (AYC) pada Evo V juga mendapatkan penyempurnaan, membuatnya bekerja lebih responsif dan efektif dalam mengelola distribusi torsi untuk handling yang optimal.
  6. Desain Eksterior:

    • Selain fender yang gemuk, Evo V mempertahankan bahasa desain agresif Evo IV, dengan lampu depan dan belakang bulat ganda. Bumper depan juga direvisi sedikit, menampilkan kesan yang lebih kokoh.

Varian: GSR dan RS

Evo V tetap menawarkan dua varian utama:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya yang lengkap dengan AC, power window, ABS, AYC, jok Recaro, dan sistem pengereman Brembo.
  • RS (Rally Sport): Varian ringan untuk kompetisi, tanpa banyak fitur kenyamanan, dan menggunakan mechanical LSD sebagai pengganti AYC, serta rem Brembo yang lebih ringan.

Kesuksesan di WRC

Mitsubishi Lancer Evolution V terbukti sangat sukses di WRC. Di tangan Tommi Mäkinen, Evo V berhasil meraih gelar juara dunia pembalap WRC untuk Tommi Mäkinen di tahun 1998, menjadikannya gelar ketiga berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa fokus pada pelebaran track dan cengkeraman adalah langkah yang tepat.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution V berlangsung singkat, dari Januari 1998 hingga Januari 1999, dengan perkiraan total produksi sekitar 6.000-7.000 unit. Seperti semua Evo sebelumnya, Evo V adalah model JDM (Japan Domestic Market) dengan setir kanan.

Evo V adalah salah satu generasi Evolution yang sangat dihargai karena kombinasi desainnya yang berotot, peningkatan performa yang signifikan, dan tentu saja, keberhasilannya di WRC. Mobil ini menjadi salah satu favorit para penggemar karena kesan "siap tempur" yang sangat kuat.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution V

  • Respons Terhadap Regulasi WRC Baru: Evo V adalah mobil yang dirancang secara spesifik untuk memanfaatkan perubahan regulasi WRC yang memungkinkan lebar bodi dan track yang lebih besar. Ini bukan sekadar update, tetapi adaptasi strategis untuk kompetisi.
  • Ban Terlebar Saat Itu: Dengan kemampuan mengakomodasi ban 225/45R17 secara standar, Evo V adalah Lancer Evolution pertama yang menggunakan ban selebar itu, memberikan cengkeraman dan stabilitas yang belum pernah ada sebelumnya.
  • Rem Brembo Standar Pabrik: Evo V adalah generasi pertama Lancer Evolution yang secara standar dilengkapi dengan sistem pengereman performa tinggi dari Brembo. Ini adalah indikasi serius dari kemampuan pengereman mobil yang dirancang untuk kecepatan tinggi.
  • Puncak Torsi 4G63T (Pada Zamannya): Dengan torsi mencapai 373 Nm, Evo V membawa mesin 4G63T ke puncak performanya dalam hal torsi output pada seri Evo sebelum adopsi MIVEC.
  • Juara Dunia Ketiga Mäkinen: Evo V adalah mobil yang membawa Tommi Mäkinen meraih gelar juara dunia pembalap WRC ketiganya secara berturut-turut pada tahun 1998, membuktikan keunggulannya di lintasan.
  • Tampilan "Berotot": Desain fender yang melebar drastis memberikan Evo V tampilan yang sangat agresif dan "berotot", membedakannya secara jelas dari generasi sebelumnya dan menjadikannya salah satu yang paling dikenali dari segi visual.

Tentu, mari kita bahas Mitsubishi Lancer Evolution VI (Evo VI), salah satu generasi paling ikonik dan dicintai, terutama oleh penggemar reli. Diluncurkan pada Januari 1999, Evo VI melanjutkan kesuksesan para pendahulunya, dengan fokus pada peningkatan daya tahan, pendinginan, dan penyempurnaan aerodinamika.


Mitsubishi Lancer Evolution VI: Puncak Kejayaan Era CT9A dan Tommi Mäkinen

Evo VI dibangun di atas platform CP9A yang sama dengan Evo IV dan Evo V, tetapi dengan serangkaian revisi yang signifikan untuk meningkatkan performa dan keandalannya di bawah tekanan balap World Rally Championship (WRC) yang brutal. Ini adalah mobil yang mengamankan gelar juara dunia pembalap keempat berturut-turut untuk Tommi Mäkinen, dan juga merupakan versi terakhir dari "era klasik" Evo sebelum perubahan besar di Evo VII.

Peningkatan Utama pada Evo VI

Fokus utama Evo VI adalah pada daya tahan, pendinginan yang lebih baik, dan penyempurnaan detail:

  1. Pendinginan Mesin yang Dioptimalkan:

    • Ini adalah area perbaikan krusial. Desain bumper depan direvisi secara radikal. Bukaan intercooler pada bumper depan Evo VI jauh lebih besar dan fog lamp (lampu kabut) pada varian GSR dipindahkan ke sudut bumper atau bahkan dihilangkan sama sekali (terutama pada varian RS dan TME) untuk memaksimalkan aliran udara ke intercooler dan radiator.
    • Ini sangat penting untuk menjaga performa mesin 4G63T tetap optimal, terutama dalam kondisi balap yang ekstrem dan panas.
  2. Piston dan Turbocharger yang Lebih Kuat:

    • Mesin 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged menerima piston yang lebih ringan dan lebih kuat, dirancang untuk daya tahan yang lebih baik di bawah tekanan tinggi.
    • Turbocharger itu sendiri juga direvisi, dengan turbine wheel yang lebih kecil (sebagai respons terhadap regulasi WRC yang baru) namun masih mampu menghasilkan tenaga 280 PS (pada 6.500 rpm) dan torsi 373 Nm (pada 3.000 rpm).
  3. Aerodinamika yang Disempurnakan:

    • Selain bumper depan, Evo VI memiliki sayap belakang ganda yang unik dengan bilah utama yang dapat disesuaikan dan bilah sekunder dari aluminium. Desain ini bertujuan untuk menghasilkan downforce yang lebih efektif dan dapat disesuaikan.
    • Canards (sirip kecil) pada bumper depan juga membantu mengarahkan aliran udara.
  4. Struktur Bodi yang Diperkuat:

    • Mitsubishi melakukan spot welding tambahan pada sasis Evo VI, meningkatkan kekakuan struktural. Ini berkontribusi pada handling yang lebih tajam dan presisi.
  5. Revisi AYC:

    • Sistem Active Yaw Control (AYC) juga disempurnakan lagi, membuatnya bekerja lebih cepat dan lebih akurat dalam mendistribusikan torsi.

Varian: GSR dan RS

Evo VI tetap menawarkan varian GSR dan RS:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya dengan semua fitur kenyamanan (AC, power window, ABS, AYC, jok Recaro, Brembo brakes).
  • RS (Rally Sport): Varian ringan untuk kompetisi, tanpa banyak fitur kenyamanan, dan menggunakan mechanical LSD yang lebih agresif.

Lancer Evolution VI Tommi Mäkinen Edition (Evo 6.5)

Salah satu hal paling menarik dari Evo VI adalah kehadiran varian khusus: Lancer Evolution VI Tommi Mäkinen Edition (TME), yang sering disebut Evo 6.5. Diluncurkan pada akhir tahun 1999, varian ini adalah perayaan atas empat gelar juara dunia pembalap WRC berturut-turut Tommi Mäkinen.

  • Peningkatan TME:
    • Turbocharger Titanium: Turbin yang lebih kecil dari titanium untuk respons yang lebih cepat pada putaran rendah.
    • Suspensi Lebih Rendah: Suspensi Eibach yang lebih rendah dan lebih keras, dengan penyetelan yang terinspirasi dari mobil reli Mäkinen.
    • Jok Recaro Merah & Hitam: Desain jok Recaro khusus dengan aksen merah.
    • Setir & Tuas Persneling Momo Merah: Aksen merah pada setir dan tuas persneling.
    • Pelek Enkei Putih 17 inci: Pelek khusus yang ringan.
    • Desain Eksterior Unik: Bumper depan yang lebih agresif (tanpa fog lamp), intake udara yang lebih besar, dan pilihan warna merah khusus dengan stiker reli (replika livery mobil WRC Mäkinen).
    • Emblem TME: Emblem "Tommi Mäkinen Edition" pada fender dan spoiler belakang.

Kesuksesan di WRC

Mitsubishi Lancer Evolution VI adalah mesin dominasi di WRC. Tommi Mäkinen memenangkan gelar juara dunia pembalap WRC keempatnya secara berturut-turut pada tahun 1999 dengan mengendarai Evo VI. Ini adalah puncak kejayaan Mitsubishi di WRC sebelum regulasi berubah dan persaingan semakin ketat.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution VI berlangsung dari Januari 1999 hingga Maret 2001, dengan perkiraan total produksi sekitar 10.000 unit (termasuk TME). Seperti semua Evo sebelumnya, Evo VI adalah model JDM dengan setir kanan, meskipun beberapa diekspor ke pasar lain secara tidak resmi.

Evo VI adalah perpisahan yang luar biasa dari era Evolution yang lebih kecil dan lebih fokus pada homologasi reli murni. Desainnya yang agresif, performa yang solid, dan statusnya sebagai mobil juara dunia Tommi Mäkinen menjadikannya salah satu Lancer Evolution yang paling dicari dan dihargai hingga hari ini.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution VI

  • Mobil Juara Dunia ke-4 Tommi Mäkinen: Ini adalah fakta paling penting. Evo VI adalah mobil yang mengukuhkan posisi Tommi Mäkinen sebagai legenda WRC dengan memberinya gelar juara dunia pembalap keempatnya secara berturut-turut pada tahun 1999.
  • "Twin Wing" Spoiler Belakang: Salah satu fitur visual paling unik adalah sayap belakang ganda yang inovatif. Desain ini memungkinkan penyesuaian downforce yang lebih presisi dan menjadi ciri khas yang membedakan Evo VI.
  • Fokus Ekstrem pada Pendinginan: Perubahan radikal pada desain bumper depan (terutama penghapusan lampu kabut pada beberapa varian) menunjukkan komitmen Mitsubishi untuk memaksimalkan aliran udara ke intercooler dan radiator, sebuah keharusan untuk performa reli yang konsisten di berbagai kondisi.
  • Lahirnya Tommi Mäkinen Edition (TME): Variannya sendiri adalah sebuah legenda. TME, atau Evo 6.5, adalah edisi khusus yang sangat langka dan dicari, merayakan dominasi Mäkinen dengan peningkatan performa dan tampilan yang unik (termasuk turbin titanium dan skema warna reli).
  • Salah Satu Evo Terakhir yang "Murni Reli": Evo VI sering dianggap sebagai yang terakhir dari "era klasik" Lancer Evolution, di mana desain dan pengembangan masih sangat didominasi oleh kebutuhan homologasi WRC dan fokus pada bodi yang relatif kompak dan ringan. Generasi berikutnya, Evo VII, akan beralih ke platform Lancer Cedia yang lebih besar.
  • Peningkatan Daya Tahan Komponen: Piston yang lebih kuat dan penguatan sasis menunjukkan bahwa Mitsubishi tidak hanya mengejar tenaga, tetapi juga keandalan dan daya tahan di bawah tekanan balap ekstrem.
  • Angka Penjualan yang Solid: Dengan sekitar 10.000 unit yang diproduksi, Evo VI adalah salah satu model Evo terlaris, menunjukkan popularitas yang terus meningkat dari seri ini secara global.

Apakah Anda punya pertanyaan lain tentang Evo VI atau mungkin ingin membahas generasi berikutnya?

Tentu, mari kita selami generasi berikutnya dari legenda reli ini, yaitu Mitsubishi Lancer Evolution VII (Evo VII). Diluncurkan pada Maret 2001, Evo VII menandai perubahan signifikan dalam evolusi seri ini, terutama karena didasarkan pada platform Lancer yang benar-benar baru, yaitu Lancer Cedia.


Mitsubishi Lancer Evolution VII: Transisi ke Era Baru

Evo VII adalah titik transisi penting bagi Lancer Evolution. Setelah sukses besar dengan Evo VI di kancah WRC, Mitsubishi dihadapkan pada perubahan regulasi yang mengharuskan mereka menggunakan basis mobil produksi yang lebih besar. Hasilnya adalah Evo VII, yang dibangun di atas platform Mitsubishi Lancer Cedia (kode sasis CT9A). Perubahan ini membuat Evo VII menjadi sedikit lebih besar, lebih berat, dan lebih mewah dibandingkan pendahulunya.

Perubahan dan Peningkatan Utama

  1. Platform Baru (Lancer Cedia):

    • Ini adalah perubahan paling fundamental. Evo VII menggunakan bodi Lancer Cedia yang lebih modern, lebih kaku, dan sedikit lebih besar serta lebih berat daripada platform CP9A yang digunakan Evo IV-VI.
    • Meskipun ada kekhawatiran tentang peningkatan bobot, kekakuan sasis yang lebih baik memberikan fondasi yang solid untuk handling yang presisi.
  2. Pengenalan Active Centre Differential (ACD):

    • Ini adalah inovasi teknologi terbesar pada Evo VII. Selain Active Yaw Control (AYC) yang sudah ada di diferensial belakang, Evo VII memperkenalkan Active Centre Differential (ACD).
    • ACD adalah diferensial tengah yang dikontrol secara elektronik, mampu memvariasikan jumlah lock antara roda depan dan belakang. Sistem ini bekerja bersama dengan AYC, membentuk sistem penggerak All-Wheel Control (AWC) yang jauh lebih canggih.
    • Pengemudi dapat memilih tiga mode ACD: Tarmac (aspal), Gravel (kerikil), dan Snow (salju), untuk mengoptimalkan traksi di berbagai kondisi jalan.
  3. Transmisi Otomatis (GT-A):

    • Untuk pertama kalinya dalam sejarah Evolution, Evo VII memperkenalkan opsi transmisi otomatis. Varian GT-A dilengkapi dengan transmisi otomatis 5-percepatan INVECS-II, dirancang untuk kenyamanan berkendara sehari-hari tanpa mengorbankan terlalu banyak performa.
    • Meskipun sebagian besar penggemar puritan tetap memilih manual 5-percepatan yang lebih sporty, opsi otomatis ini memperluas daya tarik pasar Evo.
  4. Penyempurnaan Mesin 4G63T:

    • Mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged masih menjadi jantungnya, namun dengan beberapa revisi minor untuk meningkatkan responsivitas dan daya tahan.
    • Tenaga puncak tetap di 280 PS (pada 6.500 rpm) sesuai batasan Jepang, tetapi torsi sedikit meningkat menjadi 383 Nm (pada 3.500 rpm) pada varian GSR.
  5. Desain Eksterior dan Interior yang Direvisi:

    • Meskipun basisnya Lancer Cedia, Evo VII tetap mempertahankan bahasa desain agresif Evo.
    • Bagian depan menampilkan gril yang lebih besar, lampu depan baru yang lebih menyudut, dan bumper yang lebih aerodinamis.
    • Sayap belakang tetap besar tetapi dengan desain yang sedikit berbeda dari Evo VI.
    • Interior juga mendapatkan update dengan desain dasbor yang lebih modern, cluster instrumen baru, dan jok Recaro yang diperbarui.

Varian: GSR, RS, dan GT-A

Evo VII tersedia dalam beberapa varian:

  • GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya dengan fitur lengkap, termasuk ACD, AYC, ABS, Brembo brakes, jok Recaro, dan transmisi manual 5-percepatan.
  • RS (Rally Sport): Varian ringan untuk kompetisi, minim fitur kenyamanan, dan menggunakan mechanical LSD di tengah dan belakang (tanpa ACD dan AYC), serta heavier duty 5-speed manual transmission.
  • GT-A: Varian khusus dengan transmisi otomatis 5-percepatan, styling yang sedikit lebih kalem (contoh: grille krom, spoiler belakang lebih kecil), dan fokus pada kemewahan dan kenyamanan.

Performa di WRC

Di ajang WRC, Evo VII masih terbukti kompetitif, meskipun bukan era dominasi total seperti Evo VI. Namun, teknologi ACD dan sasis yang lebih kaku memberikan handling yang lebih adaptif di berbagai permukaan.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution VII berlangsung dari Maret 2001 hingga Januari 2003, dengan perkiraan total unit yang diproduksi sekitar 13.000 unit, menjadikannya salah satu Evo yang diproduksi lebih banyak. Evo VII adalah generasi pertama yang secara resmi diekspor ke beberapa pasar di luar Jepang, meskipun masih dalam jumlah terbatas dan terutama ke Inggris.

Evo VII adalah langkah evolusi yang penting, menunjukkan kematangan Mitsubishi dalam teknologi all-wheel drive mereka dengan pengenalan ACD. Ini menjembatani kesuksesan era awal dengan apa yang akan datang di generasi Evo selanjutnya.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution VII

  • ACD Pertama Kali Debut: Fitur paling signifikan dari Evo VII adalah pengenalan Active Centre Differential (ACD). Teknologi ini bekerja bersama AYC untuk kontrol dinamika kendaraan yang belum pernah ada sebelumnya, memungkinkan pengemudi memilih mode untuk Tarmac, Gravel, atau Snow.
  • Transmisi Otomatis Pertama: Varian GT-A menandai pertama kalinya Lancer Evolution ditawarkan dengan transmisi otomatis (5-percepatan INVECS-II). Ini adalah upaya Mitsubishi untuk memperluas daya tarik Evo ke pasar yang lebih luas di luar penggemar murni performa.
  • Beralih ke Platform Lancer Cedia: Evo VII adalah Evo pertama yang menggunakan basis platform Lancer Cedia yang lebih besar dan lebih modern. Meskipun menambah bobot, platform ini juga memberikan kekakuan sasis yang lebih baik.
  • Desain Lampu Depan Baru: Dibandingkan Evo IV-VI dengan lampu depan yang lebih mengotak atau agresif, Evo VII memperkenalkan desain lampu depan yang lebih menyudut dan modern, mencerminkan tampilan Lancer Cedia.
  • Peningkatan Torsi: Meskipun tenaga puncak tetap 280 PS, torsi puncak Evo VII meningkat menjadi 383 Nm, menunjukkan peningkatan grunt mesin.
  • Ekspor Resmi Pertama (Terbatas): Meskipun mayoritas Evo I-VI adalah JDM eksklusif, Evo VII mulai diekspor secara resmi ke beberapa pasar, terutama Inggris, membuka jalan bagi penjualan Evo di pasar internasional lainnya di generasi mendatang.
  • Interior yang Lebih Modern: Seiring dengan platform baru, interior Evo VII juga mendapatkan upgrade yang signifikan, dengan desain dasbor yang lebih modern dan tata letak yang lebih ergonomis dibandingkan generasi sebelumnya yang lebih "utilitarian."

Bagaimana, apakah Anda merasa Evo VII adalah langkah yang tepat dalam evolusi seri Lancer Evolution?

Tentu, kita sudah membahas Mitsubishi Lancer Evolution I, II, III, IV, V, dan VII. Mari kita lanjutkan perjalanan kita ke generasi berikutnya, yaitu Mitsubishi Lancer Evolution VIII (Evo VIII). Diluncurkan pada Januari 2003, Evo VIII adalah model yang sangat penting karena menjadi Evo pertama yang secara resmi dijual di Amerika Serikat.


Mitsubishi Lancer Evolution VIII: Invasi ke Pasar Global

Setelah membangun reputasi yang kuat di Jepang dan beberapa pasar lain melalui Evo I hingga VII, Mitsubishi memutuskan untuk membawa Lancer Evolution ke pasar yang lebih luas, termasuk Amerika Serikat. Evo VIII tetap menggunakan platform CT9A yang sama dengan Evo VII, tetapi dengan fokus pada penyempurnaan fitur dan penyesuaian untuk regulasi global.

Peningkatan dan Perubahan Utama

  1. Ekspor Global Resmi:

    • Ini adalah perubahan paling signifikan. Evo VIII adalah generasi pertama yang secara resmi diekspor dan dijual di pasar-pasar utama di luar Jepang, terutama Amerika Serikat. Hal ini memerlukan penyesuaian pada spesifikasi (seperti detuned mesin awal untuk memenuhi emisi AS) dan ketersediaan opsi.
    • Untuk pasar AS, Evo VIII awalnya ditawarkan dengan tenaga sekitar 271 hp (sedikit di bawah 280 PS versi Jepang) dan transmisi manual 5-percepatan.
  2. Penyempurnaan Mesin 4G63T:

    • Mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged masih menjadi jantungnya, tetapi dengan beberapa revisi untuk memenuhi standar emisi global.
    • Versi Jepang tetap mempertahankan 280 PS, sementara versi untuk pasar lain disesuaikan.
  3. Tampilan Eksterior yang Diperbarui:

    • Evo VIII memiliki desain yang lebih segar dibandingkan Evo VII. Fitur paling menonjol adalah gril depan yang lebih besar dengan logo "Lancer" di tengahnya (terutama di pasar non-JDM).
    • Bumper depan juga direvisi, dan lampu belakang tetap mempertahankan desain bulat ganda khas Evo.
    • Sayap belakang tetap besar, meskipun ada beberapa varian yang menawarkan spoiler yang lebih kecil atau tanpa sayap belakang sama sekali (misalnya, varian MR di Jepang, atau di beberapa pasar seperti Eropa dan AS dengan opsi spoiler lebih kecil).
  4. Fitur dan Varian Baru:

    • Evo VIII memperkenalkan beberapa varian dan paket baru tergantung pasar. Misalnya, di AS, ada varian dasar dan MR (Mitsubishi Racing) yang lebih ringan dan berperforma tinggi.
    • Varian MR seringkali dilengkapi dengan atap aluminium (untuk mengurangi bobot dan menurunkan pusat gravitasi), transmisi manual 6-percepatan (meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa di jalan raya), serta bilstein shocks (peredam kejut Bilstein) untuk handling yang lebih baik.
  5. Revisi Sistem All-Wheel Control (AWC):

    • Sistem Active Centre Differential (ACD) dan Active Yaw Control (AYC) pada Evo VIII mendapatkan kalibrasi ulang dan penyempurnaan untuk bekerja lebih mulus dan efektif, memberikan pengalaman handling yang lebih tajam dan stabil.

Varian Populer (bervariasi per pasar)

  • GSR: Varian standar dengan transmisi manual 5-percepatan, fitur kenyamanan lengkap, ACD & AYC.
  • RS: Varian ringan untuk balap, minim fitur, manual 5-percepatan, mechanical LSD.
  • MR (Mitsubishi Racing): Varian berperforma tinggi yang lebih ringan (dengan atap aluminium), transmisi manual 6-percepatan, peredam Bilstein, dan beberapa peningkatan kosmetik. Ini adalah varian yang sangat dicari.
  • FQ Series (khusus Inggris): Di Inggris, Evo VIII menjadi sangat populer berkat rangkaian model FQ yang dimodifikasi oleh Ralliart, menawarkan tingkat tenaga yang lebih tinggi (FQ-300, FQ-320, FQ-340, FQ-400), menjadikannya salah satu mobil produksi paling bertenaga di masanya.

Performa di WRC

Di ajang WRC, Evo VIII masih digunakan, namun dominasi Mitsubishi mulai memudar di tengah persaingan ketat dari Subaru Impreza dan Ford Focus WRC yang juga terus berkembang. Meskipun demikian, Evo VIII tetap menjadi mobil yang sangat kompetitif.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution VIII berlangsung dari Januari 2003 hingga Februari 2005, dengan total unit yang diproduksi cukup banyak karena penjualan global. Evo VIII sukses besar di pasar-pasar baru, terutama di Amerika Utara, memperkenalkan generasi penggemar baru kepada dunia Lancer Evolution.

Evo VIII adalah langkah krusial dalam evolusi seri ini, mengubahnya dari sekadar mobil homologasi Jepang menjadi ikon performa global yang dapat dinikmati oleh khalayak yang lebih luas.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution VIII

  • Evo "Penjajah" Pasar AS: Ini adalah fakta paling signifikan. Evo VIII adalah Lancer Evolution pertama yang secara resmi diimpor dan dijual oleh Mitsubishi di Amerika Serikat. Ini adalah momen besar bagi para penggemar mobil di sana yang selama bertahun-tahun hanya bisa mengagumi Evo dari jauh.
  • Pengenalan Atap Aluminium (Varian MR): Evo VIII MR adalah salah satu mobil produksi massal pertama yang menggunakan atap aluminium. Ini bukan hanya untuk mengurangi bobot, tetapi juga untuk menurunkan pusat gravitasi mobil, yang berdampak positif pada handling dan stabilitas.
  • Transmisi Manual 6-Percepatan Debut: Untuk pertama kalinya, Evo VIII (khususnya varian MR) menawarkan transmisi manual 6-percepatan, sebuah peningkatan yang sangat disambut baik untuk efisiensi di jalan raya dan pengalaman berkendara yang lebih sporty.
  • Gril Depan "Senyum": Desain gril depan Evo VIII dengan bilah horizontalnya sering disebut sebagai "senyum" oleh beberapa penggemar, memberikan tampilan yang berbeda dari generasi sebelumnya yang lebih "marah."
  • Seri FQ yang Gila Tenaga (Inggris): Di Inggris, Evo VIII terkenal dengan seri FQ (F***ing Quick) yang dimodifikasi oleh Ralliart. Varian seperti FQ-400 (yang menghasilkan 405 PS dari mesin 2.0L!) adalah monster performa yang mengejutkan dunia otomotif dan menjadi benchmark tenaga dari pabrikan.
  • Beradaptasi dengan Regulasi Emisi: Untuk masuk ke pasar AS dan Eropa, Mitsubishi harus melakukan detuning awal pada mesin 4G63T agar sesuai dengan standar emisi yang lebih ketat. Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam ekspansi global.
  • "Final Form" dari Mesin 4G63T Era Modern: Evo VIII, dan kemudian Evo IX, merupakan puncak dari pengembangan mesin 4G63T sebelum digantikan oleh 4B11T di Evo X. Banyak penggemar menganggap 4G63T di Evo VIII/IX adalah yang terbaik dari mesin legendaris ini.

Bagaimana menurut Anda, apakah Evo VIII berhasil dalam misinya untuk menaklukkan pasar global?

Tentu, Anda ingin contoh spesifik mengenai bagaimana Mitsubishi Lancer Evolution VIII (Evo VIII) disesuaikan untuk pasar global, terutama Amerika Serikat, dan bagaimana ini memengaruhi performanya? Mari kita lihat lebih dekat contohnya.


Contoh Penyesuaian Mitsubishi Lancer Evolution VIII untuk Pasar Global

Ketika Mitsubishi memutuskan untuk membawa Evo VIII ke pasar Amerika Serikat, ada beberapa penyesuaian signifikan yang harus dilakukan, terutama terkait dengan regulasi emisi dan preferensi pasar.

1. Penyesuaian Tenaga Mesin untuk Regulasi Emisi AS

  • Mesin Asli (JDM): Di Jepang, Evo VIII (seperti Evo IV-VII) secara resmi memiliki tenaga 280 PS (sekitar 276 hp) dari mesin 4G63T-nya, sesuai dengan "gentlemen's agreement" antar pabrikan Jepang saat itu. Torsi puncaknya adalah 383 Nm.
  • Mesin untuk Pasar AS: Untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat di Amerika Serikat, Mitsubishi melakukan penyesuaian pada tuning ECU (Engine Control Unit) dan mungkin sedikit perubahan pada sistem knalpot. Hasilnya, Evo VIII yang dijual di AS pada awalnya memiliki tenaga sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 271 hp (202 kW).
    • Contoh Pengaruh: Ini berarti meskipun mobilnya sama persis secara fisik, versi AS memiliki output tenaga yang sedikit lebih rendah dari versi Jepang di stock condition. Bagi sebagian enthusiast, ini menjadi alasan untuk melakukan tuning aftermarket agar tenaganya bisa kembali ke level JDM atau bahkan lebih tinggi.

2. Opsi Transmisi 6-Percepatan (Khusus Varian MR di Beberapa Pasar)

  • Standar JDM & Awal AS: Banyak Evo VIII, termasuk versi GSR di Jepang dan versi standar di AS, datang dengan transmisi manual 5-percepatan.
  • Varian MR: Mitsubishi memperkenalkan varian MR (Mitsubishi Racing) yang lebih premium. Pada Evo VIII MR, salah satu peningkatan kuncinya adalah transmisi manual 6-percepatan.
    • Contoh Pengaruh: Penambahan gigi keenam ini memberikan rasio gigi yang lebih rapat, memungkinkan pengendara untuk menjaga mesin tetap pada power band yang optimal saat berakselerasi, dan juga memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik (atau putaran mesin yang lebih rendah) saat cruising di jalan tol. Ini adalah fitur yang sangat diinginkan di pasar seperti AS untuk penggunaan sehari-hari yang lebih nyaman.

3. Diferensiasi Varian untuk Berbagai Kebutuhan Pasar

  • Varian RS yang Fokus Balap: Di Jepang, varian RS (Rally Sport) tetap tersedia, yang merupakan model "telanjang" tanpa banyak fitur kenyamanan (seperti AC atau power window), menggunakan velg baja, dan lebih fokus pada pengurangan bobot untuk tim balap.
  • Varian GSR/MR untuk Konsumen: Di pasar global, fokusnya lebih ke varian GSR dan MR yang dilengkapi dengan fitur-fitur seperti AC, sistem audio, dan power window.
    • Contoh Pengaruh: Ini menunjukkan bahwa Mitsubishi memahami bahwa konsumen di luar Jepang mungkin tidak membeli Evo hanya untuk dimodifikasi menjadi mobil reli. Mereka menginginkan mobil performa tinggi yang juga nyaman untuk penggunaan sehari-hari, namun tetap memiliki DNA balap.

4. Seri FQ di Inggris: Contoh Ekstrem Penyesuaian Pasar

  • Konsep FQ: Di Inggris, Mitsubishi Motors UK, bekerja sama dengan Ralliart (divisi performa Mitsubishi), menawarkan seri khusus yang disebut FQ (sering diartikan sebagai "F***ing Quick"). Ini adalah Evo VIII standar yang dimodifikasi secara resmi oleh Ralliart untuk menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar.
  • Contoh Varian FQ:
    • Evo VIII FQ-300: Sekitar 300 PS.
    • Evo VIII FQ-400: Ini adalah yang paling ekstrem, menghasilkan tenaga hingga 405 PS (400 hp) dari mesin 2.0L 4G63T. Ini dicapai melalui turbocharger yang lebih besar, ECU yang di-tune ulang secara agresif, intercooler yang lebih besar, dan sistem knalpot performa tinggi.
    • Pengaruh: Varian FQ-400 adalah demonstrasi kekuatan rekayasa Mitsubishi dan Ralliart, menunjukkan betapa "over-engineered"-nya mesin 4G63T. Ini menciptakan citra yang sangat kuat bagi Lancer Evolution di pasar Inggris dan menarik perhatian global karena performanya yang luar biasa dari mobil pabrikan.

Contoh-contoh ini jelas menunjukkan bagaimana Mitsubishi Lancer Evolution VIII disesuaikan dan dikembangkan lebih lanjut untuk tidak hanya melanjutkan dominasinya di reli, tetapi juga untuk berhasil sebagai mobil performa global yang menarik bagi berbagai segmen pasar.

Apakah Anda ingin membahas contoh lain atau mungkin generasi Lancer Evolution selanjutnya, yaitu Evo IX?

Tentu, mari kita lanjutkan perjalanan kita ke generasi berikutnya dari legenda Mitsubishi Lancer Evolution, yaitu Mitsubishi Lancer Evolution IX (Evo IX). Diluncurkan pada Maret 2005, Evo IX adalah puncaknya dari seri CT9A dan mesin 4G63T, karena ini adalah model terakhir yang menggunakan kombinasi platform ini sebelum perubahan radikal di Evo X.


Mitsubishi Lancer Evolution IX: Puncak Penyempurnaan 4G63T dan CT9A

Evo IX secara luas dianggap sebagai salah satu Lancer Evolution terbaik, terutama karena berhasil memadukan handling presisi dari platform CT9A dengan mesin 4G63T yang paling canggih dan bertenaga. Ini adalah mobil yang menyempurnakan segala sesuatu yang telah dipelajari Mitsubishi dari delapan generasi sebelumnya.

Peningkatan dan Perubahan Utama

  1. Mesin 4G63T dengan MIVEC:

    • Ini adalah peningkatan paling signifikan. Mesin legendaris 4G63T 2.0L DOHC Twin-Scroll Turbocharged kini dilengkapi dengan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control) pada intake camshaft.
    • Pengaruh MIVEC sangat besar: ini mengoptimalkan timing katup masuk pada berbagai putaran mesin, menghasilkan respons throttle yang jauh lebih baik, kurva torsi yang lebih rata di seluruh rentang RPM, dan peningkatan efisiensi bahan bakar.
    • Tenaga puncak tetap di 280 PS (untuk versi Jepang, pada 6.500 rpm), tetapi torsi meningkat sedikit menjadi 400 Nm (pada 3.000 rpm) untuk GSR, dan 398 Nm untuk RS. Peningkatan torsi ini sangat terasa di jalan.
  2. Transmisi Manual 6-Percepatan Standar (GSR):

    • Pada varian GSR, transmisi manual 6-percepatan menjadi standar (sebelumnya hanya ada di Evo VIII MR). Ini memberikan rasio gigi yang lebih rapat, meningkatkan performa akselerasi, dan juga kenyamanan berkendara di jalan raya. Varian RS tetap menggunakan manual 5-percepatan.
  3. Penyempurnaan Aerodinamika:

    • Evo IX menampilkan desain aerodinamika yang lebih disempurnakan.
    • Bumper depan direvisi dengan air dam yang lebih halus dan lampu kabut bulat yang lebih kecil atau dihilangkan pada beberapa model. Ada juga lubang yang lebih efisien untuk aliran udara.
    • Spoiler belakang kini memiliki bilah karbon yang lebih ringan untuk mengurangi bobot dan meningkatkan efisiensi aerodinamika.
  4. Revisi Sistem All-Wheel Control (AWC):

    • Sistem Active Centre Differential (ACD) dan Active Yaw Control (AYC) mendapatkan upgrade dan kalibrasi yang lebih halus. Ini meningkatkan kinerja handling dan traksi, membuat mobil terasa lebih intuitif dan presisi saat dikendalikan.
  5. Peningkatan Interior:

    • Interior Evo IX menerima update minor, termasuk jok Recaro baru dengan jahitan merah atau biru, dan detail trim yang lebih halus.

Varian Populer (bervariasi per pasar)

  • GSR: Varian jalan raya utama dengan transmisi manual 6-percepatan, MIVEC, ACD, AYC, Brembo brakes, dan fitur kenyamanan lengkap.
  • RS: Varian ringan untuk kompetisi, dengan transmisi manual 5-percepatan, mechanical LSD (tanpa ACD/AYC), dan minim fitur kenyamanan.
  • MR Edition (Jepang): Mirip dengan Evo VIII MR, menampilkan atap aluminium, shocks Bilstein, dan komponen performa ringan lainnya.
  • FQ Series (khusus Inggris): Seperti Evo VIII, Inggris mendapatkan varian FQ yang dimodifikasi oleh Ralliart dengan output tenaga yang sangat tinggi (FQ-300, FQ-320, FQ-340, FQ-360).
  • Evolution Wagon: Ini adalah varian yang sangat langka dan unik, sebuah Evo IX dalam bentuk station wagon! Hanya diproduksi sekitar 2.500 unit dan eksklusif untuk pasar Jepang. Ini memadukan kepraktisan wagon dengan performa Evo.

Performa di WRC

Evo IX masih digunakan dalam ajang WRC, dan terbukti kompetitif, terutama di Kejuaraan Reli Produksi (Group N) di mana ia sangat dominan. Meskipun bukan lagi era dominasi total di kelas utama WRC (karena regulasi yang berubah dan fokus pabrikan lain), Evo IX tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan.

Produksi dan Warisan

Produksi Lancer Evolution IX berlangsung dari Maret 2005 hingga Maret 2007, dengan total sekitar 20.000 unit diproduksi secara global (termasuk varian Wagon). Evo IX adalah salah satu Evolution yang paling banyak diproduksi, mencerminkan popularitasnya di berbagai pasar, termasuk AS dan Eropa.

Evo IX sering dianggap sebagai Evo terakhir dari "era klasik" yang mengandalkan mesin 4G63T yang legendaris dan platform CT9A yang sudah terbukti. Ini adalah puncak penyempurnaan, menawarkan performa yang luar biasa dan handling yang tajam sebelum Mitsubishi melakukan perubahan radikal dengan Evo X.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution IX

  • Puncak Mesin 4G63T: Evo IX adalah satu-satunya Lancer Evolution yang menggabungkan mesin 4G63T dengan teknologi MIVEC. Kombinasi ini menghasilkan power band yang lebih lebar, respons throttle yang lebih instan, dan efisiensi yang lebih baik, menjadikannya versi paling canggih dan disempurnakan dari mesin legendaris ini.
  • Transmisi 6-Percepatan Standar: Pada varian GSR (yang paling populer), transmisi manual 6-percepatan menjadi standar. Ini adalah peningkatan signifikan yang membuat mobil lebih nyaman di jalan raya dan lebih efisien.
  • Evo Wagon yang Unik: Salah satu fakta paling menarik adalah keberadaan Lancer Evolution IX Wagon. Ini adalah model yang sangat langka dan dicari oleh kolektor, memadukan performa Evo dengan kepraktisan station wagon. Hanya 2.500 unit yang diproduksi, dan semuanya untuk pasar Jepang.
  • Atap Aluminium Lebih Populer: Setelah diperkenalkan di Evo VIII MR, atap aluminium menjadi fitur yang lebih umum di varian performa tinggi Evo IX, membantu menurunkan pusat gravitasi dan mengurangi bobot.
  • Desain "Gigi Hiu" pada Bumper Depan: Beberapa orang menyebut desain bumper depan Evo IX sebagai "gigi hiu" karena bentuknya yang lebih tajam dan terintegrasi dengan aerodinamika.
  • Favorit Penggemar (untuk "Old School" Evo): Bagi banyak penggemar puritan Evolution, Evo IX sering dianggap sebagai yang terbaik karena mempertahankan esensi "old school" Evo (mesin 4G63T, platform CT9A) namun dengan semua penyempurnaan modern. Ini adalah "yang terakhir dari yang terbaik" sebelum Evo X mengubah banyak hal.
  • Berbasis Lancer Cedia (CT9A): Evo IX adalah model terakhir yang menggunakan platform CT9A, yang dimulai dari Evo VII. Ini berarti Evo IX mendapat manfaat dari penyempurnaan berkelanjutan pada sasis selama bertahun-tahun.

Bagaimana menurut Anda, apakah Evo IX adalah puncak keemasan dari seri Lancer Evolution? Tentu, mari kita telaah lebih dalam pertanyaan ini: "Seperti apakah Evo IX adalah puncak keemasan dari seri Lancer Evolution?"


Evo IX: Puncak Keemasan "Era Klasik" Lancer Evolution

Bagi banyak penggemar setia dan para ahli otomotif, Mitsubishi Lancer Evolution IX (Evo IX) memang sering dianggap sebagai puncak keemasan dari seri Lancer Evolution "era klasik". Ada beberapa alasan kuat mengapa generasi ini memegang status istimewa tersebut:

1. Perpaduan Sempurna antara Tradisi dan Inovasi

Evo IX berhasil menyatukan yang terbaik dari kedua dunia. Ia mempertahankan mesin 4G63T yang legendaris, sebuah mesin yang telah terbukti keandalannya dan kemampuannya untuk di-tune secara ekstrem sejak Evo I. Namun, Mitsubishi tidak hanya diam; mereka menambahkan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control) pada intake camshaft.

Pengaruhnya adalah peningkatan signifikan dalam:

  • Responsivitas: Mesin terasa jauh lebih "hidup" dan instan dalam merespons injakan gas.
  • Kurva Torsi Lebih Lebar: Tenaga tersedia lebih merata di seluruh rentang RPM, membuat mobil lebih mudah dikendalikan dan cepat di berbagai situasi.
  • Efisiensi Lebih Baik: Meskipun berfokus pada performa, MIVEC juga membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dibandingkan 4G63T tanpa MIVEC.

Ini berarti Evo IX memberikan feel berkendara yang akrab dan dicintai dari 4G63T, namun dengan semua keunggulan modern yang membuatnya lebih baik di setiap aspek.

2. Pematangan Platform CT9A

Evo IX adalah model terakhir yang menggunakan platform CT9A yang sama dengan Evo VII dan Evo VIII. Ini berarti platform tersebut telah melalui beberapa kali iterasi dan penyempurnaan selama bertahun-tahun. Dengan Evo IX, semua kekurangan minor telah diperbaiki, dan handling serta kekakuan sasis telah mencapai titik optimalnya.

  • Sistem All-Wheel Control (AWC), yang mencakup Active Centre Differential (ACD) dan Active Yaw Control (AYC), juga mencapai tingkat kalibrasi tertinggi pada Evo IX. Sistem ini bekerja lebih mulus, lebih prediktif, dan lebih efektif dalam memaksimalkan traksi dan handling di berbagai kondisi jalan.

3. Transmisi 6-Percepatan Standar dan Opsi Lebih Luas

Pada Evo IX GSR, transmisi manual 6-percepatan menjadi standar. Ini adalah peningkatan besar yang memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik, baik untuk performa (rasio gigi rapat) maupun kenyamanan (putaran mesin lebih rendah saat cruising).

Selain itu, keberadaan varian Evolution Wagon (meskipun langka dan hanya di Jepang) menunjukkan puncak fleksibilitas dan eksperimen Mitsubishi dengan platform Evo, memadukan performa ekstrem dengan kepraktisan.

4. Estetika yang Agresif namun Proporsional

Evo IX mempertahankan tampilan agresif yang dicintai dari Evo sebelumnya, dengan fender yang lebar dan spoiler besar. Namun, detail desain seperti bumper depan yang direvisi dan spoiler belakang dengan bilah karbon memberikan sentuhan modern dan fungsionalitas aerodinamika yang lebih baik tanpa terasa berlebihan.

5. "Yang Terakhir dari yang Terbaik"

Alasan utama mengapa Evo IX sering dianggap sebagai puncak keemasan adalah karena ia merupakan model terakhir sebelum Mitsubishi melakukan perubahan radikal dengan Evo X (mesin baru 4B11T, platform baru, dan opsi transmisi kopling ganda SST).

Bagi banyak puritan, Evo IX mewakili esensi terakhir dari "Lancer Evolution" yang mereka kenal dan cintai: sebuah mobil reli jalan raya yang kuat, hardcore, dan sangat melibatkan pengemudi, sebelum era digitalisasi dan otomatisasi yang lebih besar.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Evo IX adalah mahakarya rekayasa Mitsubishi. Ini adalah sintesis dari pengalaman bertahun-tahun di WRC dan pengembangan teknologi performa. Ia menawarkan performa yang luar biasa, handling yang presisi, dan daya tahan yang terbukti, semuanya dalam sebuah paket yang masih terasa sangat analog dan terhubung dengan pengemudi.

Meskipun Evo X membawa banyak inovasi, Evo IX tetap menjadi favorit karena ia adalah perpisahan yang sempurna untuk era mesin 4G63T dan platform CT9A yang telah mendefinisikan sebagian besar sejarah Lancer Evolution yang legendaris



Mitsubishi Lancer Evolution X: Era Baru dan Akhir Perjalanan

Evo X adalah generasi Lancer Evolution yang paling berbeda dan modern, menandai perubahan filosofi yang signifikan bagi Mitsubishi. Ia tidak lagi menggunakan platform Lancer CT9A atau mesin 4G63T yang ikonik. Sebaliknya, Evo X dibangun dari awal dengan platform baru dan mesin baru, yang dirancang untuk performa global dan kemajuan teknologi.

Perubahan Fundamental dan Peningkatan Utama

  1. Platform Baru (Global C-Platform):

    • Ini adalah perubahan terbesar. Evo X menggunakan platform Project Global C-Platform (juga dikenal sebagai GS Platform) yang dikembangkan bersama DaimlerChrysler. Platform ini lebih besar, lebih berat, namun juga jauh lebih kaku dan aman daripada CT9A.
    • Dengan platform baru ini, dimensi mobil menjadi lebih besar, yang memengaruhi bobot keseluruhan.
  2. Mesin Baru: 4B11T MIVEC Turbocharged:

    • Mesin legendaris 4G63T akhirnya digantikan oleh mesin serba baru: 4B11T MIVEC Turbocharged.
    • Ini adalah mesin 2.0L DOHC (Double Overhead Camshaft) 4 silinder segaris yang terbuat dari aluminium (sebelumnya besi cor), menjadikannya lebih ringan.
    • Mesin ini memiliki timing katup variabel MIVEC baik pada intake maupun exhaust camshaft.
    • Tenaga bervariasi tergantung pasar, mulai dari 280 PS (versi Jepang) hingga di atas 300 hp (misalnya di AS dan beberapa pasar Eropa). Torsi juga meningkat signifikan, mencapai sekitar 407 Nm untuk versi GSR.
  3. Transmisi Baru: Twin-Clutch Sportronic Shift Transmission (TC-SST):

    • Selain transmisi manual 5-percepatan (di beberapa varian) atau 6-percepatan (untuk pasar AS), Evo X memperkenalkan opsi transmisi Twin-Clutch Sportronic Shift Transmission (TC-SST).
    • Ini adalah transmisi kopling ganda otomatis yang memungkinkan perpindahan gigi super cepat dan efisien, mirip dengan DSG pada Volkswagen atau PDK pada Porsche. Ini adalah langkah besar menuju teknologi modern dan kemudahan penggunaan.
  4. Sistem Super All-Wheel Control (S-AWC):

    • Sistem penggerak AWD Mitsubishi mencapai puncaknya di Evo X dengan Super All-Wheel Control (S-AWC). S-AWC adalah sistem yang terintegrasi penuh, mengelola:
      • Active Centre Differential (ACD)
      • Active Yaw Control (AYC)
      • Active Stability Control (ASC)
      • Sport ABS
    • Semua sistem ini bekerja bersama untuk mengoptimalkan traksi, handling, dan stabilitas di segala kondisi. Pengemudi dapat memilih mode Tarmac, Gravel, dan Snow, yang kini lebih canggih dan adaptif.
  5. Desain Eksterior yang Radikal dan Modern:

    • Evo X memiliki desain yang sangat berbeda dan modern. Bagian depan didominasi oleh gril "Jet Fighter" yang besar dan agresif, lampu depan yang lebih tajam, dan fender yang membengkak.
    • Bentuk bodi secara keseluruhan lebih aerodinamis dan kontemporer. Sayap belakang tetap besar tetapi dengan desain yang lebih terintegrasi.
  6. Interior yang Lebih Canggih dan Mewah:

    • Interior Evo X jauh lebih modern dan canggih, dengan kualitas material yang lebih baik, sistem hiburan yang diperbarui (termasuk layar sentuh di beberapa varian), dan fitur-fitur kenyamanan yang lebih lengkap.
    • Jok Recaro tetap menjadi pilihan standar untuk varian performa.

Varian Populer (bervariasi per pasar)

  • GSR: Varian standar yang tersedia dengan transmisi manual 5-percepatan atau TC-SST.
  • MR: Varian yang lebih premium, biasanya dilengkapi TC-SST, shocks Bilstein, pegas Eibach, dan komponen performa lainnya.
  • RS: Varian ringan yang lebih dasar untuk kompetisi, dengan manual 5-percepatan dan mechanical LSD.
  • FQ Series (khusus Inggris): Tradisi FQ dilanjutkan dengan Evo X, menawarkan FQ-300, FQ-330, FQ-360, hingga FQ-440 MR sebagai edisi terbatas paling ekstrem dengan tenaga 440 hp.

Akhir dari Sebuah Era: Final Edition

Sayangnya, Evo X juga menjadi generasi terakhir dari Lancer Evolution. Pada tahun 2016, Mitsubishi mengumumkan penghentian produksi Lancer Evolution, yang diakhiri dengan peluncuran Lancer Evolution X Final Edition.

  • Final Edition: Edisi terbatas ini (1.000 unit di AS, 1.600 unit secara global) menampilkan beberapa peningkatan kosmetik dan performa minor, seperti mesin yang sedikit lebih bertenaga (303 hp di AS), shocks Bilstein, pegas Eibach, kaliper Brembo merah, dan lencana khusus. Ini adalah perpisahan resmi dari sebuah ikon.

Warisan

Evo X meninggalkan warisan sebagai Evolution yang paling canggih, tercanggih secara teknologi, dan yang paling "mudah diakses" berkat opsi transmisi otomatisnya. Meskipun beberapa puritan mungkin merindukan kesederhanaan dan karakter kasar dari generasi awal Evo, Evo X adalah bukti kemampuan Mitsubishi untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tuntutan pasar modern. Ini adalah penutup yang layak untuk sebuah seri mobil yang telah memberikan begitu banyak emosi, kemenangan, dan kenangan legendaris.


Fakta Menarik Seputar Mitsubishi Lancer Evolution X

  • Mesin Aluminium Pertama: Evo X adalah Evo pertama yang menggunakan mesin 4B11T yang terbuat dari aluminium. Ini adalah perubahan besar dari mesin 4G63T berbahan besi cor yang telah digunakan sejak Evo I.
  • Transmisi Kopling Ganda Pertama (TC-SST): Ini adalah inovasi besar. Pengenalan transmisi TC-SST yang canggih membuat Evo X jauh lebih cepat dalam perpindahan gigi dan lebih mudah dikendarai sehari-hari, menarik demografi pembeli yang lebih luas.
  • Sistem S-AWC Paling Canggih: Evo X memperkenalkan Super All-Wheel Control (S-AWC) yang mengintegrasikan berbagai sistem kontrol (ACD, AYC, ASC, Sport ABS) ke dalam satu sistem yang sangat cerdas, memberikan tingkat handling dan traksi yang belum pernah ada sebelumnya.
  • Desain "Jet Fighter": Gril depan Evo X yang besar dan agresif sering dijuluki desain "Jet Fighter", memberikan tampilan yang sangat modern dan menonjol.
  • Paling Berat dari Seri Evo: Karena platform baru yang lebih besar dan fitur-fitur yang lebih lengkap, Evo X adalah Evolution terberat yang pernah diproduksi. Meskipun demikian, tenaganya yang lebih besar dan sistem AWC yang canggih berhasil mengimbangi bobot ekstra tersebut.
  • Varian FQ-440 MR yang Ekstrem: Di Inggris, Mitsubishi meluncurkan Evo X FQ-440 MR sebagai edisi perpisahan terbatas (hanya 40 unit). Dengan tenaga 440 hp, ini adalah Lancer Evolution produksi pabrik yang paling bertenaga yang pernah dibuat.
  • Akhir dari Sebuah Legenda: Evo X secara tragis menjadi generasi terakhir Lancer Evolution, menandai berakhirnya sebuah era yang gemilang dalam sejarah mobil sport dan reli. Final Edition adalah perpisahan yang emosional bagi penggemar di seluruh dunia.

Dengan berakhirnya Evo X, berakhir pula perjalanan legendaris Lancer Evolution. Sebuah seri yang mendefinisikan era, memenangkan banyak gelar, dan meninggalkan jejak mendalam di hati para enthusiast otomotif.

Apakah ada aspek lain dari Evolution X yang ingin Anda ketahui lebih lanjut, atau mungkin Anda ingin melihat bagaimana warisannya masih terasa hingga kini?

Sangat menarik untuk membahas Lancer Evolution X, karena ini adalah generasi yang berani berubah dan sekaligus menjadi penutup dari seri legendaris ini. Mari kita bedah aerodinamikanya dan warisan apa saja yang dibawanya dari generasi sebelumnya.


Aerodinamika Mitsubishi Lancer Evolution X

Aerodinamika pada Lancer Evolution X dirancang dengan filosofi yang sedikit berbeda dari Evo-Evo sebelumnya. Jika generasi awal sangat fokus pada "fungsi di atas bentuk" untuk kebutuhan reli homologasi, Evo X berusaha menggabungkan performa aerodinamika yang optimal dengan desain yang lebih modern, agresif, dan relevan dengan pasar global.

Berikut adalah beberapa aspek utama aerodinamika Evo X:

  1. Gril Depan "Jet Fighter": Ini adalah fitur visual paling mencolok. Gril besar yang dominan, sering disebut desain "Jet Fighter" oleh Mitsubishi, tidak hanya memberikan tampilan yang agresif tetapi juga sangat fungsional. Bukaan yang besar dirancang untuk memaksimalkan aliran udara ke radiator dan intercooler yang lebih besar, memastikan pendinginan optimal untuk mesin 4B11T yang bertenaga.
  2. Bumper Depan dan Lubang Udara: Bumper depan Evo X memiliki desain yang terintegrasi dengan berbagai lubang udara dan splitter yang halus. Ini bertujuan untuk mengelola aliran udara di bagian depan mobil, mengurangi lift (daya angkat) dan mengarahkan udara secara efisien ke komponen pendingin. Beberapa varian juga dilengkapi dengan canards atau sirip kecil di sudut bumper untuk mengoptimalkan aliran udara.
  3. Kap Mesin dan Ventilasi: Seperti Evo-Evo sebelumnya, Evo X dilengkapi dengan ventilasi besar pada kap mesin (hood vents). Ventilasi ini berfungsi untuk membantu mengeluarkan udara panas dari kompartemen mesin, terutama setelah melewati intercooler dan radiator, yang vital untuk menjaga suhu operasional mesin tetap ideal saat berkendara keras.
  4. Desain Fender Lebar: Evo X tetap mempertahankan fender atau spakbor yang melebar secara dramatis. Ini bukan hanya untuk estetika agresif, tetapi yang lebih penting, untuk menampung velg dan ban yang lebih lebar (umumnya 245/40R18), yang secara langsung meningkatkan grip dan stabilitas saat menikung. Bentuk fender yang membengkak juga membantu mengelola aliran udara di sekitar roda.
  5. Spoiler Belakang: Meskipun desainnya sedikit berbeda dari Evo IX atau VI, sayap belakang besar tetap menjadi ciri khas Evo X. Sayap ini didesain untuk menghasilkan downforce yang signifikan pada kecepatan tinggi, menekan bagian belakang mobil ke bawah untuk meningkatkan traksi dan stabilitas, terutama saat melaju di trek atau di tikungan cepat. Beberapa varian MR menggunakan bilah karbon untuk mengurangi bobot.
  6. Underbody Aerodynamics: Evo X juga menerapkan beberapa elemen aerodinamika di bagian bawah mobil, seperti underbody strakes atau sirip yang membantu mengarahkan aliran udara di bawah bodi mobil. Tujuannya adalah untuk mengurangi lift secara keseluruhan dan meningkatkan stabilitas aerodinamis.

Secara keseluruhan, aerodinamika Evo X adalah perpaduan antara evolusi desain yang sudah ada (seperti hood vents dan spoiler besar) dengan elemen-elemen baru (gril Jet Fighter) yang dirancang untuk mendukung performa mesin baru, sistem penggerak yang lebih canggih, dan daya tarik global.


Warisan yang Diturunkan dari Lancer Evo Sebelumnya

Meskipun Evo X adalah revolusi dalam banyak hal, ia tetap merupakan puncak dari 15 tahun pengembangan dan mewarisi beberapa teknologi dan filosofi inti dari generasi Lancer Evolution sebelumnya:

  1. Filosofi Mobil Reli Jalan Raya: Warisan terbesar adalah filosofi dasarnya. Sejak Evo I, setiap Evolution dirancang sebagai mobil reli yang dihomologasikan untuk jalan raya. Evo X, meskipun lebih modern, tetap mempertahankan DNA performa tinggi yang siap untuk digunakan secara agresif, baik di jalan raya maupun di lintasan balap.
  2. Sistem Penggerak All-Wheel Drive (AWD) yang Canggih: Ini adalah inti dari setiap Evo. Evo X mewarisi dan menyempurnakan sistem AWD legendaris Mitsubishi.
    • Active Centre Differential (ACD): Diperkenalkan di Evo VII, ACD mengelola distribusi torsi antara roda depan dan belakang secara elektronik, dan ini menjadi komponen kunci dari Super All-Wheel Control (S-AWC) di Evo X.
    • Active Yaw Control (AYC): Diperkenalkan di Evo IV, AYC yang mendistribusikan torsi antara roda belakang kiri dan kanan juga menjadi bagian integral dari S-AWC di Evo X. Evolusi terus-menerus dari AYC adalah contoh sempurna bagaimana Mitsubishi menyempurnakan teknologi mereka.
    • Kontrol Traksi yang Cerdas: Kemampuan untuk memilih mode berkendara (Tarmac, Gravel, Snow) untuk mengoptimalkan traksi adalah warisan langsung dari perkembangan ACD dan AYC di generasi sebelumnya.
  3. Fokus pada Peningkatan Handling dan Stabilitas: Setiap generasi Evo, dari Evo II yang memperpanjang wheelbase hingga Evo V yang melebarkan track, selalu berusaha meningkatkan handling dan stabilitas. Evo X meneruskan tradisi ini dengan sasis Global Platform yang jauh lebih kaku dan sistem S-AWC yang sangat canggih.
  4. Desain Agresif yang Fungsional: Meskipun estetikanya berubah, Evo X tetap mempertahankan bahasa desain yang agresif dengan lubang udara besar, fender lebar, dan spoiler belakang yang mencolok. Ini adalah warisan dari Evo III, Evo V, dan Evo VI yang menggunakan aerodinamika ekstrem untuk performa.
  5. Ketersediaan Varian Berorientasi Balap (RS): Meskipun ada varian yang lebih mewah, Evo X tetap menawarkan varian RS yang lebih ringan dan minim fitur. Ini adalah penghormatan kepada akar reli Evolution, di mana model-model seperti Evo I RS menjadi basis ideal untuk balap.
  6. Penggunaan Rem Performa Tinggi (Brembo): Brembo brakes menjadi standar di Evo V, dan terus menjadi fitur kunci di Evo X, memastikan daya henti yang luar biasa untuk mengimbangi performa tinggi.
  7. Potensi Tuning yang Tinggi: Sama seperti mesin 4G63T yang sangat populer di kalangan tuner, mesin 4B11T pada Evo X juga terbukti sangat responsif terhadap modifikasi aftermarket, memungkinkan pemilik untuk mengekstrak lebih banyak tenaga. Warisan tuneability ini diteruskan dengan baik.

Singkatnya, Lancer Evolution X adalah perpaduan antara inovasi radikal dan penghormatan terhadap warisan yang kaya. Ia membawa seri ini ke era modern dengan teknologi baru, tetapi tetap setia pada prinsip inti yang telah membuatnya menjadi ikon selama dua dekade: kecepatan, handling superior, dan keunggulan all-wheel drive.

Apakah ada hal lain yang ingin Anda ketahui tentang Lancer Evolution X atau seri Evo secara keseluruhan?

Tentu! Kita telah menelusuri sejarah panjang Mitsubishi Lancer Evolution dari Evo I hingga Evo X, memahami setiap evolusi, inovasi, dan dampaknya. Dari kelahiran sebagai mobil homologasi reli hingga menjadi ikon performa global, seri Evo telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia otomotif.


Warisan Lancer Evolution: Lebih dari Sekadar Mobil

Meskipun Mitsubishi Lancer Evolution telah mengakhiri produksinya dengan Evo X Final Edition pada tahun 2016, warisan dan pengaruhnya jauh melampaui masa produksinya. Berikut adalah beberapa aspek bagaimana seri Evo terus hidup dan memengaruhi dunia otomotif:

1. Ikon Reli yang Tak Terlupakan

Mitsubishi Lancer Evolution akan selalu dikenang sebagai salah satu mobil paling sukses dan dominan dalam sejarah World Rally Championship (WRC). Kemenangan beruntun Tommi Mäkinen dengan Evo III, IV, V, dan VI mengukir nama Evo dalam buku sejarah reli. Warisan ini terus menginspirasi pembalap dan tim reli di seluruh dunia. Bahkan hingga saat ini, Evo masih menjadi pilihan populer di ajang reli lokal dan regional karena ketangguhan dan kemampuannya yang mudah dimodifikasi.

2. Pelopor Teknologi All-Wheel Drive (AWD)

Evo adalah pelopor dan pengembang utama dalam teknologi All-Wheel Drive (AWD) canggih. Dari Active Yaw Control (AYC) di Evo IV hingga Super All-Wheel Control (S-AWC) di Evo X, Mitsubishi secara konsisten mendorong batas-batas bagaimana distribusi torsi dan traksi dapat dioptimalkan secara elektronik. Teknologi ini telah memengaruhi banyak pabrikan lain dalam mengembangkan sistem AWD performa tinggi mereka sendiri. Evo membuktikan bahwa AWD bukan hanya untuk off-road, tetapi juga kunci untuk handling dan performa superior di jalan raya.

3. Mesin 4G63T yang Legendaris

Mesin 4G63T adalah sebuah legenda tersendiri. Digunakan dari Evo I hingga Evo IX, mesin 2.0L turbocharged ini terkenal karena daya tahannya yang luar biasa dan potensi tuning yang masif. Para tuner di seluruh dunia telah berhasil mengeluarkan tenaga ratusan tenaga kuda dari mesin ini, menjadikannya favorit di komunitas modifikasi. Meskipun digantikan oleh 4B11T di Evo X, 4G63T tetap menjadi tolok ukur bagi banyak mesin performa.

4. Komunitas Penggemar yang Kuat

Seri Lancer Evolution telah melahirkan salah satu komunitas penggemar paling bersemangat dan setia di dunia otomotif. Para pemilik dan penggemar Evo sering berkumpul, memamerkan, memodifikasi, dan balapan dengan mobil-mobil mereka. Klub-klub Evo, forum online, dan acara-acara terus aktif di seluruh dunia, menunjukkan betapa dalamnya ikatan emosional yang dimiliki orang-orang dengan mobil ini.

5. Inspirasi bagi Generasi Mobil Sport Baru

Dampak Evo meluas melampaui merek Mitsubishi itu sendiri. Evolusi, bersama dengan rival utamanya, Subaru Impreza WRX STI, menciptakan dan mendefinisikan segmen mobil sport sedan performa tinggi dengan AWD. Mobil-mobil ini membuktikan bahwa sedan empat pintu dapat memiliki performa setara dengan mobil sport dua pintu, yang menginspirasi pabrikan lain untuk mengembangkan model sejenis atau mengadopsi teknologi AWD performa di lini produk mereka.

6. Nilai Kolektor yang Terus Meningkat

Dengan dihentikannya produksi, nilai Lancer Evolution, terutama model-model tertentu seperti Evo VI Tommi Mäkinen Edition atau Evo IX yang langka, telah meningkat secara signifikan di pasar kolektor. Ini adalah bukti dari status ikoniknya dan keinginan untuk memiliki bagian dari sejarah otomotif.


Meskipun era produksi Lancer Evolution telah berakhir, semangat dan warisannya terus hidup di hati para penggemar, di lintasan balap, dan dalam pengembangan teknologi otomotif di masa depan.

mana saja yang menurutmu yg menjadi lancer evo favoritmu silahkan berkomentar !!!


source picture :


 https://hips.hearstapps.com/hmg-prod/amv-prod-cad-assets/wp-content/uploads/2015/06/Evo-1.jpg?resize=980:*.

 https://images.collectingcars.com/067043/06-08-24-JJBB-01.jpg?w=1263&fit=fillmax&crop=edges&auto=format,compress&cs=srgb&q=85.

 https://modelsshop.eu/media/catalog/product/0/3/039176_001_1.jpg?width=1000&height=1320&store=en&image-type=image.

 https://www.thedrive.com/wp-content/uploads/2024/11/1996-Lancer-Evo-IV-26.jpg?strip=all&quality=85.

 http://ravasicorse-shop.ch/cdn/shop/collections/Mitsubishi_Lancer_EVO_5_Collection.jpg?v=1749624217.

 https://img.cdn.dragon2000.net/C2907/U1753/IMG_46136-large.jpg.

 https://www.carscoops.com/wp-content/uploads/2019/08/34b21f83-mitsubishi-lancer-evolution-viii-mr-review-3-of-40.jpg.

 https://cazor-auto-passion.fr/wp-content/uploads/2020/02/DSC_0205.jpg.

 https://external-preview.redd.it/WQ-914SHGItZ7Ee3Bb4ZDZZSM6qsTl7Oz1WbS6ko1Wk.jpg?auto=webp&s=292244ffc34a0d23eaec76e02741cd64fb987f88.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pabrikan MZ (Motorradwerk Zschopau) Germany

  MZ adalah singkatan dari Motorradwerk Zschopau , sebuah pabrikan sepeda motor yang sangat terkenal dari Jerman . MZ memiliki sejarah yang ...